
Jakarta, Pintu News – Bitcoin mencetak rekor tertinggi sepanjang masa baru di level $111.000 atau sekitar Rp1,8 miliar (dengan asumsi kurs Rp16.300/USD) pada 22 Mei 2025. Namun, pencapaian historis ini justru menuai keraguan dari sejumlah analis, yang menilai bahwa lonjakan tersebut tidak mencerminkan kekuatan pasar yang sebenarnya. Apakah ini benar-benar sinyal bullish, atau hanya efek sementara dari pelemahan dolar AS?
Salah satu analis yang paling vokal menyuarakan skeptisisme adalah Tony “The Bull” Severino, seorang analis teknikal bersertifikat. Ia menekankan bahwa meskipun BTC/USD mencapai rekor baru, hal ini tidak diikuti oleh pasangan BTC dalam mata uang utama lainnya seperti Euro, Yen Jepang, Pound Inggris, dan bahkan emas (XAU).
Sebagai contoh:
Divergensi ini menunjukkan bahwa lonjakan harga Bitcoin dalam USD mungkin lebih disebabkan oleh pelemahan nilai dolar ketimbang kekuatan fundamental dari Bitcoin itu sendiri.
Baca Juga: Token Pi Network (PI) Siap Dibanjiri! Apa yang Terjadi Jika Harga Jatuh di Bawah Rp6.500?
Severino juga memperingatkan bahwa pergerakan BTC saat ini masih belum terkonfirmasi sebagai breakout sejati. Ia menyoroti pentingnya pembukaan candle bulanan Juni dan penutupan candle Mei sebagai penentu arah selanjutnya. Jika tidak ada penguatan lanjutan atau konfirmasi teknikal lintas pasangan, tren ini berisiko berubah menjadi koreksi besar.
Saat artikel ini ditulis, harga Bitcoin tercatat di level $104.850 (Rp1,71 miliar), dengan level terendah harian sempat menyentuh $103.832. Ini merupakan koreksi ringan dari pembukaan bulan Juni di $104.646.
Sementara banyak pelaku pasar crypto bersorak atas ATH baru Bitcoin, para analis teknikal menekankan pentingnya tidak hanya terpaku pada grafik USD. Breakout sejati menurut kaidah analisis teknikal seharusnya terlihat konsisten di berbagai pasangan mata uang dan terhadap aset acuan lain seperti emas.
Jika kondisi makroekonomi seperti suku bunga AS dan nilai tukar USD terus berubah, maka reli BTC dalam USD bisa menjadi distorsi sementara. Dalam skenario tersebut, trader dan investor perlu berhati-hati untuk tidak terjebak dalam euforia sesaat tanpa konfirmasi yang solid.
Rekor harga Bitcoin sebesar $111.000 memang impresif, tapi bukan berarti tren bullish telah benar-benar terkonfirmasi. Divergensi teknikal dan ketergantungan pada USD memperingatkan kita untuk tetap objektif dan waspada. Bagi investor jangka panjang, ini bisa jadi momen akumulasi. Tapi bagi trader, sinyal mixed ini menuntut kehati-hatian ekstra.
Baca Juga: XRP Terjun Bebas! Apakah Ini Pertanda Badai Besar di Dunia Crypto?
Itu dia informasi terkini seputar kripto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia kripto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading kripto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portofolio tracker hanya di Pintu Pro. Telah hadir juga fitur Pintu Pro Futures, dimana Anda dapat membeli bitcoin leverage, trading btc futures, eth futures hingga sol futures secara mudah dari desktop Anda!
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: