
Jakarta, Pintu News – Setelah lebih dari satu bulan mengalami sideways chop—yakni pergerakan harga mendatar—Ethereum bergerak di antara level dukungan $2.350 dan resistensi $2.900. Namun, akhirnya harga berhasil menembus struktur tersebut.
Lalu, bagaimana pergerakan harga Ethereum saat ini?

Per 23 Juni 2025, harga Ethereum tercatat berada di sekitar $2,243 atau setara dengan Rp36.934.400, mengalami penurunan 0,99% dalam 24 jam terakhir. Sepanjang periode ini, ETH sempat menyentuh level tertingginya di Rp37.681.369, dan level terendahnya di Rp34.950.006.
Saat penulisan, data dari CoinMarketCap menunjukkan bahwa kapitalisasi pasar Ethereum berada di sekitar $270.57 miliar, dengan volume perdagangan harian yang naik 21% menjadi $25.58 miliar dalam waktu 24 jam terakhir.
Pada 21 Juni, ETH sempat menembus batas bawah rentangnya dengan penurunan tajam sebesar 4,56%. Harga menyentuh $2.215, level terendah dalam hampir 50 hari terakhir.
Tidak mengherankan, lebih dari $250 juta posisi long mengalami likuidasi karena para bulls yang terlalu banyak menggunakan leverage terjebak dalam skenario rug-pull klasik.
Sekilas, ini tampak seperti proses normal leverage reset—penyesuaian ulang akibat penggunaan leverage yang berlebihan. Namun, data on-chain menunjukkan hal yang berbeda.
Menurut laman AMBCrypto, kemungkinan sedang terjadi perubahan struktural—yang bisa membuat level dukungan Ethereum di $2.000 semakin rentan.
Dalam waktu kurang dari 72 jam, pasar crypto kehilangan hampir 3,5% dari total valuasinya. Ini menjadi tanda jelas bahwa macro FUD (ketakutan, ketidakpastian, dan keraguan karena faktor makroekonomi) sudah tercermin dalam harga.
Namun, pemicu utama terjadi saat Amerika Serikat secara resmi terlibat dalam konflik di Timur Tengah, yang memicu kerusakan struktur pasar secara menyeluruh.
Reaksi pasar terjadi seketika. Sentimen risk-off melonjak, dan arus modal pun kabur. Ethereum menjadi korban terbesar, turun sebesar 9,16% dalam rentang waktu yang sama, menyentuh level $2.215. Dan ini bukan sekadar leverage flush biasa.
Coin Years Destroyed (CYD) Ethereum melonjak ke level tertinggi dalam enam bulan terakhir. Lonjakan ini mengindikasikan bahwa koin-koin lama yang sebelumnya tidak aktif, tiba-tiba kembali bergerak.

Memang, lonjakan CYD tidak selalu menandakan aksi exit liquidity. Namun, kali ini data on-chain memberikan gambaran yang lebih jelas.
Baca juga: 3 Crypto Made in USA yang Banyak Diincar Saat Market Crash!
Menurut Lookonchain, sebuah wallet milik OG (pemegang lama dan berpengaruh) menjual 5.000 ETH di kisaran harga $2.400, tepat sebelum penurunan tajam terjadi. Sementara itu, whale berukuran menengah juga mulai menjual saat ETH menembus level dukungan penting.
Tidak heran jika Ethereum mengalami penurunan paling tajam—aksi-aksi ini terasa seperti langkah yang telah diperhitungkan.
Dengan kata lain, waktu penjualan tersebut mengisyaratkan strategic exits, baik untuk mengamankan keuntungan sebelum harga makin turun, atau sekadar break even dari posisi yang sebelumnya merugi.
Yang lebih penting lagi, ini menandakan titik balik psikologis. Para long-term holders (LTHs)—yang biasanya menjadi tulang punggung pasar—mulai menunjukkan tanda-tanda kehilangan keyakinan.
Dan ketika smart money mulai mundur, maka FOMO dari investor ritel tidak punya peluang untuk mendominasi.
Dari sudut pandang struktural, Ethereum membutuhkan penurunan sekitar 12% dari harga saat ini ($2.272) untuk kembali menguji level dukungan psikologis penting di $2.000.
Namun, mengingat penurunan tajam ETH belakangan ini, skenario tersebut tak lagi terdengar mustahil.
Kuartal kedua tampaknya akan ditutup dengan volatilitas tinggi. Ketegangan geopolitik yang terus meningkat telah membalikkan sentimen pasar menjadi sangat risk-off. Selama belum ada deklarasi gencatan senjata resmi, pasar akan tetap rentan terhadap gelombang baru macro-driven FUD.

Data positioning sudah mencerminkan tekanan bearish. Tercatat adanya klaster likuiditas long sebesar $58,69 juta di sekitar level $2.239—menandakan bahwa para trader secara agresif mengambil posisi short.
Jika tingkat keyakinan pasar tetap serendah ini, hanya tinggal menunggu waktu sebelum terjadi liquidity sweep berikutnya yang bisa mendorong Ethereum turun di bawah $2.200, dan membuka jalan bagi potensi retest ke zona $2.000.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Telah hadir juga fitur Pintu Pro Futures, dimana kamu bisa beli bitcoin leverage, trading btc futures, eth futures hingga sol futures secara mudah dari desktop kamu!
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: