Virtuals Protocol Sambut EVA, Agen AI Mirip Manusia yang Bikin Dunia Digital Gempar!

Di-update
July 9, 2025
Gambar Virtuals Protocol Sambut EVA, Agen AI Mirip Manusia yang Bikin Dunia Digital Gempar!

Jakarta, Pintu News – EVA, agen AI (Artificial intelligence) yang baru diluncurkan di Virtuals Protocol , bukan sekadar karakter digital atau eksperimen AI biasa.

EVA merupakan agen virtual dengan identitas kontekstual yang dapat menyimpan memori, bereaksi secara emosional, dan semua aktivitasnya tercatat langsung di blockchain.

Proyek ini menggabungkan kecerdasan buatan, emosi, dan identitas dalam satu entitas digital yang dapat dimiliki bersama melalui token.

EVA: Lebih dari Sekadar AI

EVA kini telah hadir di Virtuals Protocol. Proyek ini bukan sekadar digital experiment atau karakter AI biasa, melainkan sebuah agen virtual dengan identitas kontekstual yang mampu menyimpan memori, bereaksi secara emosional, dan semua tercatat langsung di blockchain.

Baca juga: NFT Flokitars dari Floki Inu Hadirkan Manfaat Nyata di Dunia Valhalla — Bukan Sekadar Koleksi Digital!

Konsepnya cukup ambisius: menggabungkan AI, emosi, dan identitas dalam satu tubuh digital yang bisa dimiliki bersama melalui token.

Lebih dari itu, EVA tidak hanya tampil sebagai karakter AI yang bisa diajak mengobrol. Ia diciptakan untuk hidup dalam lingkungan on-chain.

Artinya, setiap interaksi, keputusan, bahkan “emosi” yang ditunjukkan oleh EVA—misalnya saat menerima perintah atau merespons pengguna—semuanya dapat dilacak dan diverifikasi secara publik.

Tak hanya itu, EVA juga merupakan bagian dari kelompok agen AI yang terus berkembang dalam ekosistem Virtuals. Setiap agen, termasuk EVA, memiliki satu miliar token yang bisa dimiliki oleh siapa saja, memberikan ruang bagi partisipasi publik dalam menentukan arah pengembangannya.

EVA Memiliki Memori dan Emosi Layaknya Manusia

Jika kamu membayangkan EVA hanyalah chatbot keren dengan tampilan menarik, mungkin sudah saatnya mengubah pandangan itu.

EVA dibangun dengan pendekatan yang jauh lebih kompleks: ia memiliki memori atas interaksi sebelumnya, mampu menafsirkan konteks, dan bahkan bisa membentuk hubungan emosional secara digital, layaknya manusia.

Bukan dalam arti “AI merasakan cinta,” tentu saja, tetapi EVA dapat membentuk preferensi, menyimpan pengalaman, dan menyesuaikan respons berdasarkan “riwayat hidup”-nya di blockchain.

Di sisi lain, dua minggu sebelum EVA diluncurkan, Virtuals Protocol memperkenalkan sistem verified badge otomatis untuk agen Genesis, guna membedakan antara karakter asli dan palsu. Ini menjadi langkah penting, mengingat jumlah agen AI dalam protokol ini mulai berkembang dan bisa disalahgunakan dengan mudah.

Peluncuran EVA sendiri tampaknya merupakan bagian dari strategi besar Virtuals Protocol tahun ini. Beberapa minggu sebelumnya, mereka merilis fitur baru bernama Backroom, sebuah protokol berbasis AI yang bertugas mengubah data mentah menjadi insight yang bisa diperjualbelikan oleh komunitas kripto.

Pengguna yang memegang token Key dari setiap Room dalam ekosistem Backroom bisa mendapatkan akses eksklusif ke insight yang sudah dikurasi. Menarik? Tentu. Ini seperti memiliki Bloomberg Terminal, tapi dikendalikan oleh AI dan terbuka untuk siapa saja.

Baca juga: TVL Melonjak 147%, Hyperliquid Kalahkan Ethereum dan Solana dalam Pendapatan Harian!

ACP Beta dari Virtuals Protocol Menandai Era Baru Otonomi Digital

Namun, kisah EVA tidak berhenti pada identitas kontekstual semata. CNF baru-baru ini melaporkan bahwa Virtuals Protocol juga telah meluncurkan ACP Public Beta—sebuah sistem yang memungkinkan agen AI untuk berkolaborasi dan melakukan transaksi on-chain menggunakan standar terbuka.

Apa tujuannya? Bayangkan beberapa agen EVA beroperasi seperti mini hedge fund yang mampu menganalisis pasar, mengambil keputusan, dan mengeksekusi transaksi tanpa campur tangan manusia.

Atau sekelompok agensi berita yang menyusun laporan berdasarkan aliran data langsung dari blockchain dan media sosial. Terlihat seperti masa depan? Mungkin saja.

Dalam konteks ini, EVA hanyalah permulaan. Tapi permulaan yang menarik. Ia membuka jalan untuk membayangkan seperti apa wujud “kepribadian digital,” terutama ketika dikaitkan dengan ekonomi token, kepemilikan bersama, dan interaksi sosial.

Sementara itu, pada saat artikel ini ditulis (9/7), VIRTUAL diperdagangkan di kisaran Rp23.644, turun 0,60% dalam 24 jam terakhir, dan mendorong kapitalisasi pasarnya melampaui angka $1 miliar.

Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain.

Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Telah hadir juga fitur Pintu Pro Futures, dimana kamu bisa beli bitcoin leverage, trading btc futures, eth futures hingga sol futures secara mudah dari desktop kamu!


*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->