
Jakarta, Pintu News – Kurang dari dua minggu memasuki kuartal ketiga (Q3), Ethereum sudah mengungguli Bitcoin .
Faktanya, ETH mencatat return on investment (ROI) sebesar 18,63% dari harga pembukaan $2.468 — lebih dari dua kali lipat return BTC dalam periode yang sama.
Menurut laman AMBCrypto, meskipun lonjakan harga Bitcoin memicu pergeseran ke aset berisiko (risk-on), keunggulan Ethereum mencerminkan sesuatu yang lebih dari sekadar rotasi beta — ini menunjukkan adanya perbedaan struktural yang mendasar.
Ethereum secara aktif memanfaatkan volatilitas, mengubahnya dari risiko pasar menjadi alat strategis untuk penemuan harga (price discovery).
Lalu, bagaimana pergerakan harga Ethereum saat ini?

Per 14 Juli 2025, harga Ethereum tercatat berada di sekitar $3,005 atau setara dengan Rp48.805.808, mengalami kenaikan 2,07% dalam 24 jam terakhir. Sepanjang periode ini, ETH sempat menyentuh level terendahnya di Rp47.680.931, dan level tertingginya di Rp48.805.808.
Saat penulisan, data dari CoinMarketCap menunjukkan bahwa kapitalisasi pasar Ethereum berada di sekitar $363.02 miliar, dengan volume perdagangan harian yang naik 22% menjadi $19.16 miliar dalam waktu 24 jam terakhir.
Baca juga: Masuki Siklus Bullish, Berikut 3 Crypto Made in USA yang Diprediksi akan Melonjak!
Kenaikan Bitcoin ke all-time high ketiganya tahun ini lebih mencerminkan posisi struktural ketimbang dorongan momentum pasar.
Saat ini, sekitar 10,2% dari total suplai 21 juta BTC dimiliki oleh institusi, pemerintah, dan korporasi—pihak-pihak yang umumnya tidak mudah terpengaruh oleh fluktuasi harga.
Perubahan ini sangat krusial. Setiap gelombang volatilitas justru menyebabkan semakin banyak BTC “terkunci”, yang memperkuat potensi kenaikan harga.
Inilah salah satu pendorong utama reli Bitcoin sebesar 60% dalam tiga bulan terakhir, hingga mencapai $118.000, meskipun ada tekanan makro yang menekan aliran dana ke aset berisiko (risk-on).
Sementara itu, Ethereum mengikuti strategi struktural yang mirip dengan Bitcoin.
Dalam 30 hari terakhir, penerbitan bersih ETH baru hanya sebesar 73.202 ETH, sementara ETF ETH mencatat arus masuk bersih sebanyak 725.000 ETH. Permintaannya 10 kali lebih tinggi dibandingkan pasokan.

Yang paling mencolok adalah waktunya. Lonjakan arus masuk ETF ini terjadi saat harga ETH terkoreksi lebih dari 20%, setelah sebelumnya mencapai puncak lokal di kisaran $2.800.
Jadi, ketika investor ritel cemas, institusi justru terus membeli — persis seperti yang mereka lakukan saat ETH menyentuh titik terendah di sekitar $1.385 pada siklus sebelumnya.
Dengan kata lain, smart money melihat volatilitas Ethereum sebagai peluang beli, mengakumulasi ETH saat pasar secara umum masih ragu. Apakah ini berarti performa unggul ETH bukan sekadar keunggulan jangka pendek?
Baca juga: Siap Listing di Binance, 3 Altcoin Ini Berpotensi Meroket Puluhan Persen?
Dampak dari perubahan struktural ini terlihat jelas pada pergerakan harga Ethereum. Sejak 22 Juni, ETH telah reli hingga 40% — dua kali lipat dari kenaikan 20% yang dicapai Bitcoin dalam periode yang sama.
Dalam prosesnya, Ethereum berhasil menembus level resistance $2.800 dengan meyakinkan, merebut kembali harga yang terakhir terlihat pada awal Februari, meskipun jumlah whale address dalam 30 hari terakhir justru turun 15%.
Lalu, siapa yang menyerap volatilitas ini? Modal institusional. Paparan terhadap ETHA di kalangan raksasa Wall Street terus meningkat, dengan Goldman Sachs memimpin kepemilikan sebanyak 6,5 juta lembar saham, senilai sekitar $128 juta.

Faktanya, lima pemegang terbesar kini menguasai lebih dari $288 juta dalam bentuk eksposur terhadap ETH. Ini merupakan indikasi jelas bahwa keyakinan institusional terhadap ETH semakin dalam — mengubah volatilitas dari ancaman menjadi tekanan sisi suplai (supply-side squeeze).
Akibatnya, dinamika ini mendorong Ethereum semakin dekat menuju fase penemuan harga (price discovery). Dengan struktur seperti ini, celah 40% menuju all-time high milik ETH mungkin akan tertutup lebih cepat dari yang diperkirakan pasar.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Telah hadir juga fitur Pintu Pro Futures, dimana kamu bisa beli bitcoin leverage, trading btc futures, eth futures hingga sol futures secara mudah dari desktop kamu!
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: