
Jakarta, Pintu News – Bitcoin kembali mencuri perhatian setelah harga sempat menembus USD 118.000 (±Rp 1,92 triliun), memicu likuidasi besar di pasar “short” senilai sekitar USD 1 miliar (±Rp 16,24 triliun). Di saat bersamaan, seorang warga Kanada menggugat penyedia layanan karena menjadi korban “sim‑swap” yang merugikan jutaan dolar, sementara di India, pengguna crypto kini dikenakan pajak GST 18 % pada transaksi di platform seperti Bybit. Artikel ini merangkum kejadian penting tersebut dalam format informatif dan netral.
Kenaikan harga Bitcoin (BTC) hingga USD 118.000 menyebabkan gelombang “short squeeze” besar-besaran. Investor yang “short” BTC terpaksa menutup posisi karena margin call, menyebabkan likuidasi senilai sekitar USD 1 miliar (±Rp 16,24 triliun). Selain itu, data menunjukkan sistem margin di beberapa bursa seperti Binance dan Bitfinex yang secara otomatis mengeksekusi penutupan posisi, semakin memperparah tekanan jual. Kejadian ini merefleksikan volatilitas ekstrem di pasar cryptocurrency, dan menyoroti risiko tinggi yang dihadapi trader dengan leverage.
Fenomena ini menunjukkan bagaimana pergerakan harga tiba-tiba bisa menciptakan instabilitas pasar. Risiko “short squeeze” ini membuat banyak analis memperingatkan supaya investor menggunakan manajemen risiko yang lebih ketat. Di tengah volatilitas, indikator teknikal seperti RSI dan MACD mengalami fluktuasi ekstrem, memicu spekulasi lanjutan mengenai arah crypto selanjutnya. Peristiwa ini juga mempertegas pentingnya pengawasan regulasi terhadap platform derivatif crypto untuk melindungi stabilitas pasar.
Baca Juga: Investasi Kripto Juli 2025: Aset yang Wajib Diperhatikan!

Seorang wanita Kanada mengajukan gugatan terhadap penyedia layanan telekomunikasi setelah kartu SIM-nya disusupi melalui sim‑swap scam, yang mengakibatkan pencurian dana cryptocurrency senilai jutaan dolar. Pelaku mengganti nomor telepon korban, mengambil alih akun crypto, dan menarik dana tanpa sepengetahuan korban. Kasus ini menyoroti kelemahan autentikasi dua faktor berdasar SMS saat digunakan untuk mengakses dompet digital dan platform trading.
Gugatan ini menjadi peringatan bagi penyedia layanan untuk meningkatkan prosedur verifikasi, seperti lebih banyak memakai biometrik atau autentikasi aplikasi alih-alih SMS. Selain itu, pengguna diimbau mengadopsi metode keamanan seperti autentikator 2FA berbasis aplikasi dan menyimpan aset di dompet “cold storage” yang tidak tersambung internet. Kasus serupa telah terjadi sebelumnya, mendorong regulator telekomunikasi di beberapa negara mengubah kebijakan untuk menahan transaksi pindah nomor yang mencurigakan.

India kini mengenakan pajak Goods & Services Tax (GST) 18 % pada transaksi cryptocurrency di platform seperti Bybit. Aturan baru ini bertujuan merekam tiap transaksi dan meningkatkan penerimaan negara. Meskipun Bybit telah menerapkan kebijakan tersebut, sejumlah pengguna mengkritik karena dianggap akan memperlambat laju adopsi crypto di negeri tersebut.
Beban pajak ini berpotensi menurunkan volume transaksi, khususnya di kalangan pengguna ritel yang ada di India. Pajak 18 % di luar PPh 30 % serta pajak transaksi tambahan, sehingga total beban pajak dapat mencapai 48 %. Analis menyarankan pelaku crypto untuk mencari kepastian regulasi, dan terus memantau perkembangan peraturan, karena ketidakjelasan dapat memicu volatilitas tambahan di pasar Asia–Pasifik.
Kejadian-kejadian terkini—harga Bitcoin menembus USD 118.000, kasus sim‑swap di Kanada, dan pajak GST 18 % di India—menunjukkan dinamika kompleks dunia cryptocurrency. Dari sisi harga, keamanan, hingga regulasi, pasar crypto terus berevolusi secara cepat. Bagi investor dan pengguna, penting untuk terus waspada dengan risiko leverage ekstrem, meningkatkan keamanan pribadi, serta memantau regulasi lokal agar tetap selaras dengan perkembangan global.
Baca Juga: Terungkap! Masa Depan Bitcoin dan Pasar Kripto di Paruh Kedua 2025
Itu dia informasi terkini seputar kripto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia kripto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading kripto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portofolio tracker hanya di Pintu Pro. Telah hadir juga fitur Pintu Pro Futures, dimana Anda dapat membeli bitcoin leverage, trading btc futures, eth futures hingga sol futures secara mudah dari desktop Anda!
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: