
Jakarta, Pintu News – Harga Bitcoin terus mencetak rekor baru dalam beberapa bulan terakhir. Namun, menurut pendiri Binance, Changpeng Zhao (CZ), lonjakan harga ini justru menandakan bahwa pasar sedang berada dalam fase akumulasi, bukan puncak siklus bullish yang biasanya diharapkan investor. Pernyataan CZ ini memicu diskusi luas di kalangan pelaku pasar cryptocurrency, terutama terkait peluang dan risiko yang mungkin terjadi dalam waktu dekat.
Dalam beberapa wawancara dan pernyataan publik, CZ mengingatkan komunitas crypto agar tidak terlalu euforia dengan rekor harga Bitcoin yang kini berada di atas $60.000 (sekitar Rp976 juta dengan kurs 1 USD = Rp16.287). Menurutnya, meski harga telah melonjak, fase saat ini lebih tepat disebut sebagai masa akumulasi, di mana investor cenderung membeli Bitcoin secara bertahap, memanfaatkan setiap koreksi harga atau “dip” sebagai peluang masuk.
CZ menegaskan bahwa “akan ada lebih banyak penurunan harga ke depan.” Ia menyarankan agar investor tidak tergoda untuk mengejar harga tertinggi, melainkan bersikap sabar dan disiplin melakukan pembelian bertahap, atau dollar cost averaging (DCA), untuk memaksimalkan potensi keuntungan jangka panjang. Ia juga menekankan pentingnya pengelolaan risiko dalam menghadapi volatilitas yang tinggi di pasar crypto.
Baca Juga: Investasi Kripto Juli 2025: Aset yang Wajib Diperhatikan!

Pernyataan CZ tentang fase akumulasi tidak muncul tanpa alasan. Sejumlah indikator on-chain menunjukkan bahwa investor institusi dan whale masih terus menambah kepemilikan Bitcoin mereka, meskipun harga sudah naik signifikan. Selain itu, permintaan dari ETF Bitcoin di AS juga terus tumbuh, mendorong narasi bahwa pasar masih dalam tahap pengumpulan aset sebelum menuju puncak berikutnya.
Di sisi lain, sentimen bullish yang terlalu tinggi kerap diikuti oleh koreksi harga yang tajam. CZ mengingatkan bahwa volatilitas adalah bagian tak terpisahkan dari ekosistem cryptocurrency. Ia menyarankan para pelaku pasar untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya penurunan mendadak yang bisa dijadikan peluang akumulasi tambahan, bukan sebagai alasan untuk panik dan keluar dari pasar.
Bagi investor crypto di Indonesia, pernyataan CZ menjadi alarm untuk tetap mengelola ekspektasi dan risiko. Dengan harga Bitcoin yang saat ini di atas Rp976 juta per koin, potensi keuntungan memang besar, namun risiko koreksi juga nyata. Fase akumulasi yang dimaksud CZ bisa diartikan sebagai kesempatan untuk membangun portofolio secara bertahap, bukan dengan membeli dalam jumlah besar di harga puncak.
Strategi dollar cost averaging menjadi semakin relevan dalam konteks ini, karena dapat membantu mengurangi risiko volatilitas. Investor disarankan untuk melakukan riset mandiri, memahami kondisi makroekonomi global, serta mengikuti perkembangan regulasi yang bisa mempengaruhi pasar crypto secara signifikan.
Pernyataan CZ tentang fase akumulasi di tengah rekor harga Bitcoin mengingatkan bahwa perjalanan pasar crypto masih panjang dan penuh tantangan. Investor diharapkan tetap rasional, disiplin, dan tidak mudah terjebak euforia jangka pendek. Dengan pendekatan yang tepat, fase akumulasi dapat menjadi fondasi kuat untuk meraih keuntungan di masa mendatang.
Baca Juga: Terungkap! Masa Depan Bitcoin dan Pasar Kripto di Paruh Kedua 2025
Itu dia informasi terkini seputar kripto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia kripto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading kripto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portofolio tracker hanya di Pintu Pro. Telah hadir juga fitur Pintu Pro Futures, dimana Anda dapat membeli bitcoin leverage, trading btc futures, eth futures hingga sol futures secara mudah dari desktop Anda!
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.