Ringkasan Artikel:
Jakarta, Pintu News – Whale crypto yang dikenal dengan nama “HyperUnit” kembali bergerak. Menurut laporan Cointelegraph (Brayden Lindrea) dan data analitik dari Arkham, alamat ini baru saja membuka posisi long besar senilai US$55 juta (≈ Rp913,99 miliar) di pasar derivatif on-chain Hyperliquid.
Rinciannya: US$37 juta (≈ Rp614,86 miliar) untuk Bitcoin (BTC) dan US$18 juta (≈ Rp298,92 miliar) untuk Ethereum (ETH). Langkah ini menarik perhatian karena pelaku yang sama sebelumnya tepat membaca crash 10 Oktober dan mencetak keuntungan sekitar US$200 juta (≈ Rp3,32 triliun) dari short posisi terhadap pasar.
Menurut Arkham, posisi ini dibuka ketika Bitcoin (BTC) diperdagangkan di sekitar US$106.598 (≈ Rp1,77 miliar) dan Ethereum (ETH) di sekitar US$3.602 (≈ Rp59,83 juta). Cointelegraph menekankan bahwa kedua aset ini saat ini berada cukup jauh dari all-time high: BTC turun sekitar 15,5%, sementara ETH turun sekitar 27,3%. Dengan harga sedang underdrawdown, pembukaan long bernilai besar dari akun yang punya rekam jejak akurat sering dibaca pasar sebagai sinyal kepercayaan terhadap short-term recovery.
Arkham bahkan mempertanyakan apakah whale ini akan “benar untuk keempat kalinya”, karena setelah crash 10 Oktober, HyperUnit juga sempat mengeksekusi dua short menguntungkan lain. Konsistensi seperti ini membuat pergerakannya jadi market-moving signal bagi trader derivatif on-chain.
Baca Juga: 5 Prediksi Mengejutkan Ethereum (ETH) dari Robert Kiyosaki yang Bikin Crypto Diburu Whale
Menariknya, pergerakan HyperUnit ini muncul di saat beberapa data on-chain justru menunjukkan tekanan jual dari holder lama. CEO Bitwise, Hunter Horsley, yang dikutip Cointelegraph, menjelaskan bahwa banyak OG whales akhirnya menjual sebagian kepemilikannya karena faktor psikologis: sulit melihat puluhan hingga ratusan juta dolar menguap ketika pasar koreksi, meskipun mereka masih yakin tren jangka panjang bullish. Horsley menyebut, “mereka tetap pegang sebagian besar, tapi mereka juga harus hidup.”
Data CryptoQuant mendukung pandangan ini: dari 2 Oktober sampai 2 November, holder jangka panjang melepas sekitar 405.000 BTC ke pasar. Dengan asumsi harga kisaran US$105.000, itu setara ratusan triliun rupiah. Tekanan seperti inilah yang membuat reli pasca-crash Oktober sulit menanjak cepat.
Meski begitu, platform analitik Santiment yang juga dikutip Cointelegraph melihat tanda pemulihan bawah (bottoming process). Mereka menunjuk fakta bahwa dalam 6 bulan terakhir, ada sekitar 208.980 BTC lebih sedikit yang berada di bursa. Dengan kurs 1 BTC ≈ US$106.000, nilai itu setara lebih dari US$22 miliar (≈ Rp365,6 triliun) yang tidak berada di exchange. Menurut Santiment, jika koin tidak bergerak ke bursa, risiko forced sell dan aksi jual panik cenderung lebih rendah.
Dikombinasikan dengan Crypto Fear & Greed Index yang masih di level 42 (zona Fear), kondisi ini sering dibaca trader berpengalaman sebagai fase di mana pasar “takut, tapi tidak hancur”—ruang yang ideal bagi spekulan besar untuk mulai akumulasi atau membuka long terukur.
Baca Juga: Bisakah Hidup Hanya dari Crypto? Ini 3 Sumber Penghasilan & Tantangan yang Perlu Kamu Tahu
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.