Jakarta, Pintu News – Ethereum (ETH) kembali menjadi perbincangan setelah mengalami penurunan 4,5% dalam 24 jam terakhir, diperdagangkan di kisaran Rp62 juta ($3.710). Namun, meskipun tekanan pasar membuatnya rawan koreksi, data on-chain justru menunjukkan tanda-tanda akumulasi yang mendapat perhatian serius dari para whale dan investor jangka panjang.
Berikut 7 fakta penting terkait kondisi Ethereum terbaru yang lagi trending:

Berdasarkan analisis teknikal, ETH gagal menembus resistance Rp63,5 juta ($3.800) dan kini menguji area support penting di Rp62 juta ($3.715).
Level ini sudah berkali-kali diuji sejak Oktober 2025 dan disebut sebagai “zona pertempuran” antara tekanan jual dan beli, menurut analis Bitcoinist.
Jika harga menutup di bawah Rp61,5 juta ($3.680), ETH berpotensi turun lebih dalam ke Rp59,1 juta ($3.550) atau bahkan Rp58,5 juta ($3.500).
Baca Juga: 5 Prediksi Mengejutkan Ethereum (ETH) dari Robert Kiyosaki yang Bikin Crypto Diburu Whale
Indikator teknikal seperti Relative Strength Index (RSI) dan MACD mengisyaratkan bahwa momentum pembeli terus melemah.
Hal ini memperkuat pandangan bahwa pasar masih berada dalam cengkeraman seller, dan potensi reversal harga masih tertunda, menurut laporan dari Bitcoinist.
Namun jika terjadi pantulan dari support ini, ETH bisa kembali menguji area resistance di Rp65,5 juta ($3.920) dan Rp67 juta ($4.000).

Menurut data dari Glassnode dan Sentora, lebih dari Rp10 triliun ($600 juta) ETH telah ditarik dari bursa crypto hanya dalam sepekan.
Pergerakan ini seringkali menandakan akumulasi besar-besaran, karena investor cenderung memindahkan aset ke wallet pribadi untuk penyimpanan jangka panjang.
Aksi ini mendapatkan perhatian karena bisa menjadi indikasi keyakinan investor terhadap pemulihan harga Ethereum dalam waktu dekat.
Metrik MVRV (Market Value to Realized Value) ETH saat ini berada di level 1.50—level yang menurut analisis historis, menandakan pasar dalam fase netral menuju bullish.
Menariknya, ETH yang di-staking memiliki rasio MVRV lebih tinggi yaitu 1.7, menunjukkan bahwa pemilik ETH jangka panjang tetap yakin dengan potensi upside.
Saat ini, total 36,1 juta ETH telah di-stake, atau sekitar sepertiga dari total suplai Ethereum.

Selama bulan Oktober 2025, volume transaksi stablecoin di jaringan Ethereum melonjak 45% menjadi Rp47.1 kuadriliun ($2,82 triliun).
Lonjakan ini dipicu oleh aktivitas yield farming dan rotasi modal institusional, bukan sinyal keluar dari pasar.
Menurut analis, ini menandakan investor hanya “parkir” di stablecoin sementara menunggu sinyal re-entry ke ETH.
Produk keuangan berbasis Ethereum telah menyedot inflow institusional lebih dari Rp250 triliun ($15 miliar) sepanjang 2025.
Hal ini memperkuat posisi Ethereum (ETH) sebagai tulang punggung ekosistem decentralized finance (DeFi) dan sistem pembayaran berbasis blockchain.
Kepercayaan jangka panjang ini menjadi fondasi penting meskipun ETH saat ini berada dalam fase konsolidasi.
Meskipun volatilitas jangka pendek masih tinggi, beberapa analis memprediksi ETH bisa pulih ke kisaran Rp68 juta–Rp70 juta ($4.100–$4.200) dalam beberapa pekan ke depan.
Hal ini berdasarkan pola teknikal falling wedge, yang kerap menjadi sinyal pembalikan arah menuju tren bullish.
Jika volume pembelian terus meningkat, Ethereum bisa kembali jadi sorotan sebagai salah satu crypto teratas.
Walau saat ini Ethereum (ETH) berada di bawah tekanan bearish, berbagai metrik penting menunjukkan adanya kekuatan fundamental yang terus membaik. Dengan whale yang kembali memborong ETH, meningkatnya volume stablecoin, dan kepercayaan institusi yang tetap tinggi, koreksi saat ini bisa saja hanya jeda sebelum reli berikutnya.
Baca Juga: Bisakah Hidup Hanya dari Crypto? Ini 3 Sumber Penghasilan & Tantangan yang Perlu Kamu Tahu
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
© 2025 PT Pintu Kemana Saja. All Rights Reserved.
The trading of crypto assets is carried out by PT Pintu Kemana Saja, a licensed and regulated Digital Financial Asset Trader supervised by the Financial Services Authority (OJK), and a member of PT Central Finansial X (CFX) and PT Kliring Komoditi Indonesia (KKI). The trading of crypto asset futures contracts is carried out by PT Porto Komoditi Berjangka, a licensed and regulated Futures Broker supervised by BAPPEBTI, and a member of CFX and KKI. Crypto asset trading is a high-risk activity. PT Pintu Kemana Saja and PT Porto Komoditi Berjangka do not provide any investment and/or crypto asset product recommendations. Users are responsible for thoroughly understanding all aspects related to crypto asset trading (including associated risks) and the use of the application. All decisions related to crypto asset and/or crypto asset futures contract trading are made independently by the user.