
Jakarta, Pintu News – Pasar crypto pekan ini menunjukkan dinamika tak biasa dengan lonjakan harga ekstrem pada Ripple , akumulasi besar-besaran token Shiba Inu , dan stabilitas Bitcoin di atas level krusial $87.600 atau sekitar Rp1,46 miliar. Di tengah volatilitas ini, laporan kinerja Nvidia dengan valuasi $4,41 triliun juga ikut menjadi penanda minat risiko pasar yang sedang berkembang.

Ripple (XRP) mencuri perhatian setelah harganya melonjak secara abnormal di bursa Kraken hingga menyentuh $90 (sekitar Rp1,5 juta), jauh di atas harga normal sekitar $2,13 (Rp35.627). Kenaikan lebih dari 3.600% ini diperkirakan bukan hasil aktivitas pasar nyata, melainkan akibat kesalahan teknis.
Sebelum lonjakan tersebut, XRP sempat jatuh drastis ke $0,00272, menandakan kemungkinan adanya gangguan likuiditas atau error pada sistem matching order di Kraken. Fenomena serupa sebelumnya juga terjadi di bursa Gemini akibat rendahnya kedalaman pasar.
Sementara itu, harga XRP di bursa utama lainnya tetap stabil di kisaran $2, sehingga lonjakan di Kraken dianggap sebagai anomali harga yang tidak mencerminkan kondisi pasar sesungguhnya.
Baca Juga: 4 Indikator Bitcoin yang Memicu Rally Pasar Kembali Muncul!
Menurut data on-chain dari Arkham, sebuah dompet crypto baru menarik 272.556.924.649 token Shiba Inu (SHIB) dari Coinbase, senilai sekitar $2,38 juta (setara Rp39,83 miliar). Transaksi tersebut dilakukan dalam tiga tahap selama tiga minggu terakhir.
Dompet tersebut hanya memegang SHIB dan sedikit token BASED, menunjukkan strategi akumulasi yang kemungkinan telah direncanakan sebelumnya. Meski begitu, harga SHIB tidak mengalami fluktuasi besar, tetap stabil di kisaran sebelumnya.
Pergerakan besar oleh whale seperti ini sering kali tidak langsung memengaruhi harga, karena pasar memerlukan waktu untuk menyerap dan merespons sinyal on-chain secara penuh.

Bitcoin (BTC) diperdagangkan stabil di sekitar $91.360 (sekitar Rp1,52 miliar), dengan midband Bollinger Bands bulanan berada di $87.600 (Rp1,46 miliar). Meskipun turun sekitar 27% dari puncaknya lebih dari $125.000 (Rp2,09 miliar) pada awal Oktober, struktur harga jangka menengah BTC tetap dalam mode bullish.
Selama harga penutupan bulanan BTC berada di atas midband, kondisi pasar masih dianggap sehat dan tidak mengindikasikan pembalikan tren yang signifikan. Dengan waktu tersisa 11 hari dalam bulan ini, perhatian pasar tertuju pada apakah level ini dapat terus dipertahankan.
Volatilitas yang terjadi saat ini lebih mencerminkan pergeseran harga dalam kisaran teknikal daripada tekanan jual masif, menegaskan bahwa dominasi BTC di pasar crypto masih solid.
Fokus utama pasar saat ini terbagi antara stabilitas Bitcoin di atas $87.600, penyelarasan kembali likuiditas altcoin setelah gangguan harga, dan pengaruh eksternal seperti laporan keuangan Nvidia yang dipandang sebagai tolok ukur minat risiko di pasar global.
Ketiga elemen ini — BTC sebagai barometer utama, anomali teknikal XRP, dan akumulasi SHIB oleh whale — akan sangat menentukan arah pasar dalam waktu dekat, terutama menjelang penutupan bulan November.
Lonjakan harga Ripple (XRP) di bursa Kraken diduga akibat kesalahan teknis, bukan transaksi pasar nyata, karena harga di bursa lain tetap stabil.
Sebuah dompet baru menarik 272,5 miliar SHIB senilai Rp39,83 miliar dari Coinbase, kemungkinan sebagai bagian dari strategi akumulasi.
Bitcoin saat ini berada di sekitar $91.360 (Rp1,52 miliar), dengan level support penting di $87.600 (Rp1,46 miliar) menurut Bollinger Bands bulanan.
Dengan valuasi $4,41 triliun, kinerja Nvidia mencerminkan sentimen risiko di pasar global, yang juga memengaruhi selera investor terhadap aset crypto.
Pasar akan memantau kemampuan Bitcoin untuk bertahan di atas $87.600 dan pergerakan altcoin usai distorsi harga, serta reaksi terhadap laporan keuangan Nvidia.
Referensi: