Bitcoin Diprediksi Meledak di Q4 2024, Berpotensi Lampaui Level Resistensi di $62.000?

Updated
August 12, 2024
Gambar Bitcoin Diprediksi Meledak di Q4 2024, Berpotensi Lampaui Level Resistensi di $62.000?

Jakarta, Pintu News – Setelah periode volatilitas yang cukup tinggi, Bitcoin kembali menunjukkan tanda-tanda kebangkitan yang signifikan. Dengan harga yang stabil di atas $60.000, banyak analis pasar mulai memperkirakan bahwa kuartal keempat 2024 akan menjadi momen penting bagi mata uang kripto ini.

Arus masuk dana besar-besaran dan data pasar opsi yang bullish menambah keyakinan bahwa lonjakan harga bisa terjadi dalam beberapa bulan ke depan. Simak analisa lengkapnya berikut ini!

Lonjakan Arus Masuk Dana dan Sinyal Bullish di Pasar Opsi

analisa btc hari ini 12 agustus 2024
Sumber: Cryptonews

Bitcoin telah menunjukkan pemulihan yang kuat setelah penurunan tajam ke $49.000 pada awal Agustus. Menurut data dari CryptoQuant, indikator pasar menunjukkan bahwa BTC telah beralih dari zona bearish ke zona bullish, mengindikasikan perubahan sentimen yang signifikan.

Arus masuk besar-besaran sebesar $5 miliar dalam Bitcoin pada bulan Juli juga memperkuat dukungan ini, dengan sebagian besar pemegang BTC kini berada dalam kondisi untung.

Selain itu, data dari pasar opsi menunjukkan peningkatan minat yang signifikan dalam posisi call untuk BTC dengan masa berlaku hingga Desember. Hal ini menunjukkan bahwa investor berharap harga Bitcoin akan terus meningkat hingga akhir tahun.

Baca Juga: Prediksi Siklus Pasar Crypto: BTC Bakal Sentuh $175.000, Ini Analisa dari Caleb Franzen!

Menurut laporan dari QCP Capital, perusahaan perdagangan kripto ini tetap optimis terhadap Bitcoin, dengan peningkatan yang diharapkan terjadi pada kuartal ketiga dan keempat 2024.

Optimisme Didukung oleh Ekspektasi Pemotongan Suku Bunga The Fed

Selain sinyal bullish dari pasar opsi, ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memotong suku bunga juga dianggap sebagai katalis positif bagi Bitcoin. Quinn Thompson, pendiri hedge fund kripto Lekker Capital, menyatakan bahwa pemotongan suku bunga pertama dalam empat tahun yang diperkirakan terjadi bulan depan akan menjadi pendorong utama bagi pasar.

Thompson juga mencatat bahwa meskipun ada kekhawatiran akan resesi pada kuartal kedua, pasar kini lebih fokus pada kebijakan moneter yang lebih longgar dari bank sentral global.

Peningkatan permintaan dari investor AS juga tercermin dalam indeks Coinbase Premium, yang telah beralih dari negatif ke positif, menandakan bahwa pemulihan harga Bitcoin dapat terus berlanjut. Ini adalah pertanda bahwa investor semakin percaya diri terhadap prospek Bitcoin, terutama dalam menghadapi ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter.

Baca Juga: Kenaikan Inflasi AS: Apakah Akan Mengganggu Rencana Pemotongan Suku Bunga oleh The Fed?

Tantangan dan Level Penting yang Harus Diperhatikan

Meskipun prospeknya cerah, Bitcoin masih menghadapi tantangan di level resistensi $62.000. Jika harga gagal menembus level ini, ada risiko tekanan bearish yang dapat menurunkan harga kembali ke level dukungan sekitar $59.000 atau lebih rendah.

Indikator teknis seperti RSI dan EMA juga menunjukkan sinyal yang bercampur, mengindikasikan bahwa pasar masih dalam fase konsolidasi.

Namun, jika Bitcoin berhasil menembus level $62.000 dengan kuat, momentum bullish dapat terus berlanjut dan membuka peluang bagi kenaikan harga lebih lanjut. Ini adalah momen penting bagi para trader untuk memantau pergerakan pasar dan mengambil keputusan yang tepat berdasarkan perkembangan harga Bitcoin.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->