Jakarta, Pintu News – Uni Afrika (AU) telah menyetujui strategi baru bertajuk “Continental Artificial Intelligence Strategy” yang bertujuan untuk mendorong penggunaan kecerdasan buatan di sektor publik dan swasta di seluruh negara anggota.
Strategi ini diadopsi selama Sidang Biasa Dewan Eksekutif AU ke-45 yang berlangsung di Accra, Ghana, pada 18-19 Juli 2024, dan diumumkan secara resmi pada 9 Agustus 2024. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Strategi ini menekankan pentingnya mengembangkan lingkungan perangkat keras dan perangkat lunak yang terintegrasi untuk mendukung beban kerja AI dan pembelajaran mesin, guna memfasilitasi pemrosesan data dan penerapan teknologi.
Selain itu, strategi ini juga menyoroti pentingnya membangun sistem tata kelola AI, mempromosikan adopsi AI di sektor publik, serta mengintegrasikan AI ke dalam sektor-sektor kunci yang diuraikan dalam Agenda 2063 AU dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB.
Strategi ini juga mendorong adopsi AI oleh sektor swasta dan bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung startup AI serta memastikan ketersediaan set data berkualitas tinggi.
Baca Juga: Coinbase Luncurkan ‘Coffee Days’ untuk Hadirkan Pembayaran USDC di Kedai Kopi!
Selain itu, strategi ini menekankan pentingnya pengembangan keterampilan AI, mendorong penelitian dan inovasi, serta menerapkan prinsip-prinsip etis AI yang menghormati budaya dan nilai-nilai Afrika.
Strategi ini akan diimplementasikan dalam dua fase selama periode lima tahun dari 2025 hingga 2030.
Fase pertama, yang mencakup tahun 2025 hingga 2026, akan berfokus pada pembentukan kerangka kerja tata kelola, pengembangan strategi AI nasional, mobilisasi sumber daya, dan peningkatan kapasitas dalam AU, komunitas ekonomi regional, lembaga khusus, dan negara-negara anggota.
Fase kedua, yang berlangsung dari 2027 hingga 2030, akan fokus pada pelaksanaan proyek-proyek kritis dan inisiatif-inisiatif yang diuraikan dalam strategi.
Baca Juga: 7 Pool Betting Politik Paling Aneh di Polymarket, Nomor 6 Bikin Bingung!
Sejauh ini, hanya enam negara Afrika—Aljazair, Benin, Mesir, Mauritius, Rwanda, dan Senegal—yang telah mengembangkan strategi AI yang berdiri sendiri. Namun, negara-negara seperti Kenya, Afrika Selatan, dan Uganda sedang bekerja untuk mengintegrasikan AI dengan teknologi baru lainnya seperti blockchain.
Sementara itu, negara-negara seperti Ethiopia, Ghana, Kenya, Mauritania, Maroko, Nigeria, Afrika Selatan, Tanzania, Tunisia, dan Uganda telah membuat kemajuan signifikan dalam mendefinisikan kebijakan AI dan mendirikan lembaga untuk mendorong pengembangan AI.
Strategi ini diharapkan dapat mempercepat adopsi AI di Afrika dan membantu negara-negara anggota dalam memanfaatkan teknologi ini untuk pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat di seluruh benua.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: