Biaya Gas Median Ethereum Turun ke Level Terendah dalam 5 Tahun, Apa Penyebabnya?

Updated
August 13, 2024
Gambar Biaya Gas Median Ethereum Turun ke Level Terendah dalam 5 Tahun, Apa Penyebabnya?

Jakarta, Pintu News – Dilansir dari Cointelegraph, biaya gas median untuk melakukan transaksi di blockchain Ethereum turun drastis ke level terendah dalam lima tahun, dengan transaksi prioritas rendah turun hingga sekitar 1 gwei atau bahkan lebih rendah.

Penurunan ini terjadi di tengah peningkatan aktivitas pada jaringan layer-2, yang semakin banyak digunakan untuk memproses transaksi dengan biaya lebih rendah.

Penyebab Penurunan Biaya Gas Ethereum

Baca juga: Zcash Menuju Era Baru: Hybrid PoS dan Dukungan dari Winklevoss Bersaudara!

Pada 10 Agustus 2024, biaya gas median Ethereum tercatat sebesar 1,9 gwei, menurut data dari Dune Analytics. Ini adalah level terendah sejak pertengahan 2019 dan mencerminkan penurunan hampir 98% dari puncaknya sebesar 83,1 gwei pada Maret tahun ini.

Penurunan biaya gas ini sebagian besar disebabkan oleh semakin populernya penggunaan jaringan layer-2 yang lebih efisien dalam menangani transaksi dengan biaya lebih rendah.

Upgrade Ethereum terbaru, yang dikenal sebagai Dencun, diluncurkan pada bulan Maret dan memperkenalkan sejumlah Ethereum Improvement Proposals (EIPs).

Salah satu EIP tersebut adalah proto-danksharding, yang bertujuan untuk mengurangi biaya transaksi bagi blockchain layer-2 dengan menggunakan data blob.

Dengan semakin meningkatnya aktivitas di layer-2, kebutuhan untuk memproses transaksi langsung di layer-1 Ethereum semakin berkurang, yang pada akhirnya menurunkan biaya gas.

Kekhawatiran dan Tantangan yang Dihadapi

Meskipun penurunan biaya gas ini mungkin tampak positif bagi pengguna, beberapa anggota komunitas Ethereum menyuarakan kekhawatiran.

Martin Köppelmann, salah satu pendiri Gnosis, mencatat bahwa aktivitas di layer-1 Ethereum perlu ditingkatkan kembali.

Menurutnya, biaya gas setidaknya sebesar 23,9 gwei diperlukan untuk mendanai reward staking, yaitu imbalan yang diberikan kepada mereka yang membantu memvalidasi transaksi di blockchain.

Penurunan aktivitas di layer-1 juga menimbulkan tantangan bagi keberlanjutan model staking di Ethereum, yang bergantung pada pendapatan dari biaya gas untuk memberikan imbalan kepada validator.

Jika biaya gas tetap rendah dalam jangka panjang, hal ini dapat berdampak pada insentif bagi para staker dan keamanan jaringan secara keseluruhan.

Baca juga: Upgrade Ethereum Pectra: Kemajuan Penting dan Perubahan yang akan Datang!

Masa Depan Ethereum dan Aktivitas di Layer-2

Aktivitas di jaringan layer-2 seperti Arbitrum dan Taiko telah jauh melampaui aktivitas di blockchain utama Ethereum.

Data dari L2Beat menunjukkan bahwa jaringan Base telah memproses lebih dari 110 juta transaksi dalam 30 hari terakhir, dibandingkan dengan 33 juta transaksi di jaringan Ethereum.

Sumber: L2Beat

Dengan semakin sedikitnya penggunaan Ether dalam transaksi dan sebagai imbalan bagi staker, suplai Ether meningkat secara signifikan.

Dalam tujuh hari terakhir, sekitar 13.400 ETH senilai $34,1 juta telah ditambahkan ke suplai, menurut data dari Ultra Sound Money.

Secara keseluruhan, penurunan biaya gas ini menyoroti pergeseran menuju solusi layer-2 sebagai cara untuk meningkatkan skalabilitas dan efisiensi biaya di Ethereum.

Namun, komunitas Ethereum perlu terus memantau dan menyesuaikan strategi untuk menjaga keseimbangan antara efisiensi biaya dan keberlanjutan ekosistemnya.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.


*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

*Featured Image: Juno

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->