Jakarta, Pintu News – Shaquille O’Neal, legenda NBA dan pengusaha sukses, kini menghadapi badai hukum terkait promosi NFT (non-fungible tokens) di proyek Solana berbasis kripto yang dikenal sebagai “Astrals.” Meski telah menerima vonis yang terbagi, kasus ini menimbulkan pertanyaan serius tentang peran selebriti dalam memasarkan aset digital. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Shaquille O’Neal kini terlibat dalam pertarungan hukum yang melibatkan proyek NFT Solana yang ia promosikan. Proyek ini menampilkan 10.000 avatar “metaverse-ready” yang diikatkan pada DAO dan token tata kelola bernama GLXY. Penggugat dalam kasus ini mengklaim bahwa nilai NFT tersebut anjlok setelah O’Neal diduga “meninggalkan proyek” setelah runtuhnya FTX pada 2022.
Pengadilan menemukan bahwa O’Neal dapat dianggap sebagai “penjual” di bawah Section 12 dari Securities Act, yang berarti ia mungkin bertanggung jawab atas penawaran dan penjualan sekuritas yang tidak terdaftar.
Hakim Federico Moreno, yang memimpin sidang, juga menyebutkan bahwa promosi O’Neal atas proyek ini, terutama melalui Twitter, relevan dengan gugatan tersebut. Meskipun demikian, tuduhan bahwa O’Neal berperan sebagai “kontrol person” dalam proyek ini ditolak oleh pengadilan.
Baca Juga: CryptoPunk Termahal Senilai $24 Juta Terjual Lagi, Harga NFT Terus Merosot!
Dalam sidang yang berlangsung di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Selatan Florida, Miami, Hakim Moreno memberikan vonis yang membelah tanggung jawab O’Neal.
Sementara pengadilan menyetujui bahwa O’Neal berperan sebagai “penjual” dalam proyek Astrals, tuduhan bahwa ia memiliki kendali langsung atas operasi harian proyek ini ditolak. O’Neal sendiri berargumen bahwa ia bukan pengambil keputusan utama dalam proyek tersebut, dan hanya berperan sebagai figur publik.
Meskipun demikian, hakim menyatakan bahwa O’Neal adalah wajah publik proyek ini dan mempengaruhi penjualan serta nilai token.
Baca Juga: 4 Token Unlocks Minggu Ini (19 Agustus – 25 Agustus 2024)
Vonis ini menempatkan O’Neal dalam kategori influencer yang berkontribusi pada kegagalan sekuritas yang tidak terdaftar, meskipun tidak memiliki kendali penuh atas proyek tersebut. Tim hukum O’Neal sekarang harus merespons tuduhan tersebut sebelum batas waktu 12 September.
Kasus ini dapat memiliki dampak signifikan pada gugatan class action terkait kripto lainnya, terutama yang melibatkan selebriti dan promosi aset digital. Keputusan Hakim Moreno ini bisa menjadi preseden penting dalam menilai tanggung jawab selebriti yang mempromosikan produk kripto.
Dalam kasus O’Neal, promosi melalui platform seperti Discord dan media sosial telah menjadi faktor kunci dalam menentukan tanggung jawabnya sebagai penjual sekuritas yang tidak terdaftar.
Selain itu, kasus ini menjadi pelajaran bagi selebriti lain yang terlibat dalam dunia kripto, seperti Tom Brady dan Naomi Osaka, yang juga menghadapi gugatan serupa terkait promosi FTX. Adam Moskowitz, pengacara yang mewakili penggugat, menyebut keputusan ini sebagai “momen yang sangat menguntungkan” dalam mengatasi promosi kripto oleh selebriti.
Kesimpulan
Kasus hukum yang melibatkan Shaquille O’Neal ini menyoroti kompleksitas hukum di dunia kripto dan peran selebriti dalam mempromosikan aset digital. Dengan vonis pengadilan yang terbagi, masa depan O’Neal dalam industri kripto kini berada di bawah sorotan, dan perkembangan lebih lanjut dari kasus ini akan diawasi dengan ketat oleh komunitas kripto dan hukum.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: