Jakarta, Pintu News – Pada 2 September 2024, harga XRP mengalami penurunan karena Ripple membuka (unlock) 1 miliar token dari akun escrow-nya. Langkah ini, strategi jangka panjang untuk mengelola pasokan token, dirancang untuk meningkatkan transparansi dan prediktabilitas di pasar.
Terlepas dari niat ini, reaksi pasar langsung mencerminkan sentimen kehati-hatian di antara para investor.
Pada hari pertama bulan September, Ripple melakukan langkah besar dengan merilis 1 miliar token XRP melalui proses escrow yang telah diatur dengan baik. Transaksi ini dilakukan dalam tiga tahap dalam beberapa menit, dengan merilis masing-masing 500 juta, 200 juta, dan 300 juta token XRP.
Baca juga: Justin Sun Bakar 100% Pendapatan Token SUN, Harga SUN Siap Meroket?
Token-token ini, yang bernilai lebih dari $560 juta, didistribusikan dari dompet “Ripple 24,” yang telah aktif selama lebih dari tujuh tahun.
Transaksi pertama terjadi pada pukul 02:46:22 UTC, dengan merilis setengah miliar token yang bernilai sekitar $280 juta. Disbursement kedua dan ketiga segera menyusul, memastikan bahwa sejumlah besar XRP masuk ke pasar.
Akibat dari pelepasan skala besar ini dan meningkatnya volatilitas pasar, harga XRP sedikit menurun pada 2 September 2024. Menurut data Pintu Market, harga XRP menurun 1,04% dan diperdagangkan pada Rp8.587 dalam waktu 24 jam terakhir.
David Schwartz, Chief Technology Officer Ripple, telah secara terbuka membahas mekanisme escrow yang diterapkan pada tahun 2017. Pada saat itu, perusahaan mengamankan 55 miliar XRP dalam beberapa akun escrow untuk mengelola pasokan secara efektif.
Tujuan dari mekanisme ini adalah untuk merilis 1 miliar XRP setiap bulan guna mengurangi kontrol atas pasokan dan mendorong desentralisasi. Namun, Schwartz mengakui bahwa dia memiliki perasaan campur aduk tentang efektivitas strategi ini.
Dalam pernyataan sebelumnya, dia merefleksikan tujuan awal perusahaan untuk mempercepat pengurangan kepemilikan XRP dan mempertimbangkan dampak jangka panjang dari pelepasan tersebut.
Baca juga: Airdrop Token BLUM Siap untuk Diluncurkan, Rumor atau Fakta?
Para analis mencatat bahwa token yang dibuka kuncinya tetap berada dalam dompet “Ripple 24”, menunjukkan bahwa tidak ada rencana segera untuk distribusi lebih lanjut. Tindakan ini membantu mencegah penurunan harga yang lebih tajam, karena token tersebut masih disimpan sebagai cadangan.
Meskipun unlock ini berpotensi meningkatkan likuiditas, hal itu juga menimbulkan kekhawatiran tentang stabilitas harga. Penggunaan escrow oleh perusahaan kripto bertujuan untuk menyeimbangkan pasokan dengan pelepasan yang dapat diprediksi, namun tetap ada risiko volatilitas yang perlu diwaspadai.
David Baker, seorang penggemar XRP, mengamati bahwa dengan masuknya XRP ke pasar, aksi jual besar-besaran bisa segera terjadi, yang berpotensi menyebabkan penurunan harga.
Selain itu, analis Nilesh Rohilla mencatat bahwa pelepasan ini membingungkan para investor, sehingga ia mengungkapkan kekhawatirannya dengan menyebutkan “RIP untuk XRP.”
Namun, proyeksi bullish untuk harga XRP bergantung pada kemungkinan pengulangan pola historis yang diamati pada tahun 2020. Jika XRP berhasil keluar dari pola falling wedge saat ini, hal ini bisa mencerminkan lonjakan 742% yang pernah terjadi sebelumnya, yang berpotensi meningkatkan harga XRP hingga $4, mengutip laporan Coingape (2/9/24).
Skenario ini sejalan dengan inisiatif perusahaan kripto dengan bank-bank kecil dan dapat menjadi sinyal puncak baru untuk XRP. Jika sejarah berulang, ini bisa menjadi momentum signifikan bagi XRP, yang mendorongnya menuju level harga yang lebih tinggi.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: