Jakarta, Pintu News – Babylon menghadirkan inovasi dalam dunia kripto dengan memungkinkan pemegang Bitcoin untuk mendapatkan imbal hasil melalui staking di jaringan Layer-2. Proyek ini tidak hanya memperluas kegunaan Bitcoin tetapi juga memperkuat keamanan jaringan Proof-of-Stake (PoS). Simak berita lengkapnya berikut ini!
Babylon adalah proyek yang dirancang untuk meningkatkan keamanan blockchain PoS dengan memungkinkan pemegang Bitcoin untuk melakukan staking BTC mereka. Dalam proses ini, Bitcoin yang tidak aktif dapat dipekerjakan untuk memperkuat keamanan ekonomi dari rantai PoS dan aplikasi desentralisasi (dApps). Babylon memanfaatkan tiga aspek unik dari Bitcoin: layanan penandaan waktu (timestamping), ruang blok (blockspace), dan nilai asetnya.
Dengan Babylon, pemegang Bitcoin dapat berpartisipasi dalam keamanan PoS dengan mengunci BTC mereka di jaringan Bitcoin, yang kemudian digunakan untuk memberikan keamanan bagi berbagai ekosistem PoS seperti Cosmos, Polygon, dan jaringan Layer-2 Bitcoin.
Ini dilakukan tanpa perlu menjembatani, membungkus, mengikat, atau menyimpan BTC dalam kustodian pihak ketiga, yang memungkinkan partisipasi yang aman dan transparan dalam ekosistem kripto.
Baca Juga: Apakah Kraken Bisa Mendorong SHIB Kembali ke $0,000015?
Babylon bekerja melalui beberapa protokol inti, termasuk protokol staking Bitcoin, protokol penandaan waktu Bitcoin, dan protokol ketersediaan data Bitcoin. Protokol-protokol ini berfungsi bersama untuk memastikan bahwa fitur-fitur kuat Bitcoin digunakan secara efektif untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi berbagai jaringan PoS.
Protokol staking Bitcoin memungkinkan pemegang BTC untuk melakukan staking di rantai PoS dan aplikasi untuk melindungi protokol dan menerima imbalan. Tidak seperti metode staking konvensional, protokol ini menghilangkan kebutuhan untuk menjembatani atau membungkus BTC yang di-staking, menjaga likuiditas dan keamanan aset.
Selain itu, protokol ini juga memungkinkan proses unbonding yang cepat dan aman, berkat sinkronisasi yang dilakukan melalui protokol penandaan waktu Bitcoin.
Baca Juga: 5 Altcoin yang Wajib Kamu Pantau di September 2024!
Protokol penandaan waktu Bitcoin juga menjadi elemen penting dalam meningkatkan integritas dan keamanan jaringan PoS. Protokol ini berfungsi dengan mencatatkan peristiwa dari blockchain lain ke jaringan Bitcoin, meminjam keamanan Bitcoin sebagai server penandaan waktu. Hal ini sangat berguna dalam mencegah serangan jangka panjang yang berpotensi merusak integritas blockchain PoS.
Babylon telah membangun ekosistem yang kuat melalui kemitraan strategis dengan berbagai proyek terkemuka di ruang blockchain. Beberapa mitra kunci termasuk Lombard, Akash Network, dan Cosmos Hub. Kemitraan ini tidak hanya berfokus pada teknologi tetapi juga pada visi bersama untuk masa depan desentralisasi yang lebih aman dan efisien.
Lombard, misalnya, bekerja sama dengan Babylon untuk menjelajahi konsep “liquid Bitcoin” (LBTC), yang memungkinkan pengguna mempertahankan likuiditas atas BTC yang di-staking. Sementara itu, Akash Network menggunakan teknologi Babylon untuk meningkatkan keamanan jaringan PoS-nya, memberikan solusi cloud desentralisasi yang lebih aman dan hemat biaya.
Cosmos Hub, di sisi lain, memanfaatkan protokol staking Bitcoin dari Babylon untuk mengamankan rantai konsumen mereka dan memungkinkan pemegang BTC mendapatkan imbalan tambahan. Integrasi teknologi Babylon ke dalam ekosistem Cosmos mencegah skenario tidak menyenangkan seperti penandatanganan ganda, yang dapat merusak kepercayaan dalam jaringan.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: