Ripple Tantang SEC: ‘Crypto Asset Security’ Hanya Istilah Buatan Tanpa Dasar Hukum!

Di-update
September 4, 2024
Gambar Ripple Tantang SEC: ‘Crypto Asset Security’ Hanya Istilah Buatan Tanpa Dasar Hukum!

Jakarta, Pintu News – Stuart Alderoty, kepala penasihat hukum Ripple, mengkritik keras penggunaan istilah “crypto asset security” oleh Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC). Menurut Alderoty, istilah ini dibuat tanpa dasar hukum yang jelas dan digunakan oleh SEC untuk menipu hakim dalam persidangan.

SEC berulang kali menggunakan istilah ini dalam berbagai kasus terkait aset kripto, termasuk dalam perselisihan hukum baru-baru ini yang melibatkan Ripple dan perusahaan kripto lainnya. Namun, Ripple menilai bahwa istilah tersebut hanya upaya SEC untuk memperluas yurisdiksinya di luar wewenangnya. Simak berita lengkapnya berikut ini!

Klaim Ripple: Istilah “Crypto Asset Security” Tidak Sah

Alderoty secara terbuka menyebut bahwa istilah “crypto asset security” tidak ditemukan dalam undang-undang apa pun. Ia menegaskan bahwa SEC mencoba menciptakan istilah ini untuk menyesatkan hakim dan memperluas yurisdiksinya secara ilegal.

Dalam pernyataan di media sosial pada 2 September 2024, Alderoty menekankan pentingnya bagi SEC untuk menghentikan taktik ini dan fokus pada penerapan hukum yang jelas. Di sisi lain, SEC terus menggunakan istilah tersebut dalam berbagai persidangan terkait aset kripto, meskipun pengadilan telah menunjukkan ketidakjelasan konsep ini.

Pengadilan Federal di Distrik Utara California, dalam kasus lain dengan Kraken, juga mengkritik istilah ini. Mereka menyebut bahwa konsep “crypto asset security” tidak jelas dan membingungkan, sehingga tidak seharusnya digunakan sebagai dasar hukum.

Baca Juga: Blum Coin ($BLUM) Bersiap untuk Airdrop Besar pada 20 September 2024, Ini Prediksi Harganya!

Kritik Terhadap Tindakan SEC di Pasar NFT dan Stablecoin

Tidak hanya pada kasus Ripple, SEC juga dikritik atas upayanya untuk memperluas yurisdiksi di sektor kripto lainnya, termasuk NFT dan stablecoin. Dalam kasus NFT marketplace OpenSea, SEC mengeluarkan peringatan bahwa token yang diperdagangkan mungkin tergolong sekuritas yang tidak terdaftar.

Alderoty menyoroti bahwa lebih dari 40 tahun lalu, SEC memutuskan bahwa galeri seni yang menjual lukisan tidak perlu mendaftarkan karya seni sebagai sekuritas, meskipun pembeli memiliki motif investasi. Ini menunjukkan bahwa SEC telah lama memahami batas yurisdiksi mereka, namun saat ini mereka justru berusaha memperluas pengaruhnya secara tidak sah.

Di sisi stablecoin, tindakan SEC terhadap Paxos, penerbit stablecoin BUSD, juga mendapatkan kritik keras. Alex Thorn, kepala penelitian di Galaxy Digital, menyebut tindakan ini sebagai “ketinggian pelebaran yurisdiksi.” Meski begitu, kasus stablecoin BUSD ini dihentikan, namun SEC tetap menahan hak untuk menyatakan stablecoin USD sebagai “crypto asset security.”

Baca Juga: Bitcoin Anjlok 4,28%, Mengapa Pasar Kripto Turun Hari Ini (4/9/24)?

Ripple Hadapi Pengawasan Lebih Ketat

Dengan Ripple yang memasuki pasar stablecoin melalui proyek RLUSD, pengawasan dari SEC diperkirakan akan meningkat. Proyek stablecoin ini, yang saat ini masih dalam fase pengujian, diharapkan akan diluncurkan secara penuh di tahun mendatang pada XRP Ledger dan Ethereum.

Namun, tindakan SEC yang berulang kali menggunakan istilah “crypto asset security” berpotensi menghambat peluncuran ini. Alderoty terus memperingatkan bahwa SEC hanya berusaha menipu pengadilan dengan istilah-istilah buatan yang tidak memiliki dasar hukum.

Ripple tetap menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan hak-hak pengguna kripto dan melawan tindakan regulator yang dianggap melanggar hukum.

Kesimpulan

Ripple tetap konsisten dalam melawan tindakan SEC yang dianggap berlebihan, terutama dalam penggunaan istilah “crypto asset security.” Di tengah perselisihan yang terus berlangsung, Ripple tidak hanya memperjuangkan posisi mereka, tetapi juga menjadi simbol perlawanan terhadap apa yang dianggap sebagai pelebaran yurisdiksi oleh regulator di pasar kripto.

Pintu kini telah hadir dalam versi web trading crypto. Daftar akun dan login Pintu untuk memanfaatkan fitur trading terlengkap, likuiditas tinggi dan biaya trading terendah. Cek kurs BTC/IDRETH/IDRSOL/IDR dan aset crypto lainnya secara mudah di Pintu Pro Web.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*DISCLAIMER
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->