Tether dalam Investigasi DOJ AS: Apa Dampaknya terhadap Pasar Kripto?

Updated
October 28, 2024
Gambar Tether dalam Investigasi DOJ AS: Apa Dampaknya terhadap Pasar Kripto?

Jakarta, Pintu News – Departemen Kehakiman AS (DOJ) dikabarkan sedang menyelidiki Tether, penerbit stablecoin USDT, atas potensi pelanggaran aturan anti pencucian uang.

Berita ini telah menyebabkan USDT kehilangan patokan Dolarnya dan memicu aksi jual besar-besaran di pasar kripto.

Investigasi DOJ AS terhadap Tether

Menurut laporan Wall Street Journal (WSJ), pemerintah AS sedang menyelidiki Tether atas kemungkinan pelanggaran sanksi dan aturan anti pencucian uang. Investigasi kriminal ini juga menyelidiki apakah pihak ketiga telah menggunakan USDT untuk mendanai kegiatan ilegal seperti perdagangan narkoba, terorisme, peretasan, dan pencucian uang.

Baca juga: Ethereum Siap Melaju: Vitalik Buterin Ungkap Peran Helios dalam Penskalaan Multi-Rantai

Kantor Kejaksaan AS Manhattan memimpin investigasi ini. Sementara itu, laporan WSJ menyatakan bahwa Departemen Keuangan AS juga sedang mempertimbangkan potensi sanksi dan hukuman terhadap penerbit stablecoin tersebut karena melakukan bisnis dengan individu dan kelompok yang ada dalam daftar sanksi AS.

Sanksi tersebut oleh Departemen Keuangan AS berpotensi melarang warga Amerika melakukan transaksi menggunakan USDT.

Tether Menolak Laporan WSJ

Penerbit USDT telah merilis pernyataan yang mengecam laporan media yang tidak bertanggung jawab.

Tether menyebutkan bahwa WSJ tidak bertanggung jawab karena menulis laporan dengan “tuduhan yang sembrono” dan kepastian seperti itu tanpa ada otoritas yang mengkonfirmasi rumor atau nama sumber.

Terlepas dari siaran pers, dugaan investigasi terhadap Tether sudah menyebabkan ketakutan, ketidakpastian, dan keraguan (FUD) di pasar karena stablecoin USDT telah kehilangan patokan Dolarnya. Ini bukan pertama kalinya hal ini terjadi, meskipun penurunan nilai baru-baru ini tidak diragukan lagi karena kepanikan yang meluas di pasar saat ini.

Kepanikan ini telah menyebabkan aksi jual di pasar kripto, dengan harga Bitcoin dan harga koin lainnya jatuh setelah berita investigasi ini. BTC turun dari $68.000 setelah laporan tersebut.

Baca juga: Indonesia Incar BRICS: Peluang Ekonomi Besar, Tapi Apa Risiko yang Mengintai?

Dampak terhadap Pasar Kripto

Investigasi DOJ terhadap Tether dapat memiliki dampak signifikan terhadap pasar kripto. USDT adalah stablecoin terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, dan digunakan secara luas dalam perdagangan kripto.

Jika DOJ menemukan bahwa Tether telah melanggar aturan anti pencucian uang, hal itu dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan terhadap USDT dan stablecoin lainnya. Hal ini, pada gilirannya, dapat menyebabkan aksi jual besar-besaran di pasar crypto.

Selain itu, investigasi tersebut dapat menyebabkan peningkatan pengawasan terhadap industri kripto oleh regulator. Ini dapat menyebabkan peraturan yang lebih ketat untuk stablecoin dan bursa crypto, yang dapat menghambat pertumbuhan industri.

Secara keseluruhan, investigasi DOJ terhadap Tether adalah perkembangan yang signifikan bagi industri crypto. Hasil investigasi dapat memiliki dampak besar pada masa depan USDT dan pasar kripto secara keseluruhan.

Penting untuk memantau situasi dengan cermat dan melihat bagaimana perkembangannya.

Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.


*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->