Jakarta, Pintu News – Token Raydium kembali mendapat sorotan karena pergerakannya yang signifikan di pasar. Setelah peningkatan besar baru-baru ini, harga RAY diproyeksikan bisa mencapai Rp126.576 ($8) pada akhir 2024, dengan sejumlah analis memprediksi peluang pertumbuhan dan koreksi dalam beberapa tahun ke depan.
Raydium, yang berfungsi sebagai Automated Market Maker (AMM) di blockchain Solana, telah menarik perhatian investor sejak mengalami kenaikan lebih dari 15% pada akhir Oktober 2024. Lonjakan ini didorong oleh peningkatan signifikan dalam sistemnya yang menarik minat baru. Pada 12 November 2024, harga RAY tercatat sekitar Rp73.635 ($4.65), menempatkan Raydium sebagai salah satu protokol DeFi terkemuka di ekosistem Solana.
Menurut analisis wave count, RAY kini memasuki gelombang kenaikan kelima, yang bisa mendorong harga hingga level resistensi berikutnya pada kisaran Rp142.398 ($9). Prediksi ini sangat bergantung pada stabilitas pasar crypto secara keseluruhan dan respons komunitas terhadap Raydium sebagai platform yang menawarkan likuiditas yang dalam.
Baca Juga: Altcoin Siap Melonjak: Ini 6 Crypto yang Diprediksi Alami Kenaikan Pesat Jelang Desember 2024!
Berdasarkan analisis teknis, prediksi harga Raydium di akhir 2024 berada di kisaran Rp82.274 hingga Rp186.700 ($5.20 hingga $11.80). Ini merupakan rentang optimis yang mencerminkan potensi besar dari token ini. Namun, proyeksi untuk 2025 lebih konservatif, dengan kisaran harga yang diperkirakan antara Rp20.894 hingga Rp31.310 ($1.32 hingga $1.98). Prediksi ini menunjukkan kemungkinan adanya koreksi setelah lonjakan besar tahun ini.
Untuk jangka panjang, metode prediksi mengasumsikan bahwa jika tingkat penurunan harian sejak peluncuran tetap konsisten, harga RAY bisa berada di kisaran Rp26.888 hingga Rp41.653 ($1.70 hingga $2.60) pada akhir 2030.
Meskipun ada optimisme terhadap kenaikan RAY, perlu dicatat bahwa beberapa faktor teknis mengindikasikan kemungkinan koreksi jangka pendek. Indikator Average True Range (ATR) menunjukkan volatilitas yang tinggi pada level 0.395, sedangkan Relative Strength Index (RSI) menunjukkan angka 41, yang menandakan kondisi bearish atau penurunan dalam jangka pendek.
Selain itu, rasio kapitalisasi pasar terhadap Total Value Locked (TVL) Raydium sebesar 0.66 menunjukkan bahwa token ini berada dalam kondisi undervalued, yang berarti bahwa valuasi Raydium di pasar lebih rendah dibandingkan nilai aset yang terkunci di dalam platform.
Raydium telah menunjukkan kinerja yang luar biasa sebagai salah satu AMM utama di blockchain Solana. Namun, prospek pertumbuhan jangka panjangnya masih memerlukan penelitian mendalam. Investor disarankan untuk tidak mengabaikan risiko yang ada, terutama karena volatilitas pasar yang tinggi dan perubahan cepat dalam tren harga crypto.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam RAY atau aset crypto lainnya, penting bagi investor untuk melakukan penelitian mendalam dan tidak mengalokasikan dana lebih dari yang siap untuk dihadapi sebagai kerugian.
Baca Juga: Render Meroket 38% dalam 3 Hari, Bidik Rekor Baru di Atas $7,13 November 2024!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi crypto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
*Disclaimer: Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: