Jakarta, Pintu News ā Bitcoin , cryptocurrency terbesar di dunia, baru saja mengalami penurunan harga setelah sebelumnya melampaui angka Rp1,59 miliar (setara $100.000). Saat ini, BTC kembali mendekati angka tersebut, dengan nilai tukar berada di Rp1,57 miliar ($99.600). Namun, sejumlah indikator menunjukkan potensi koreksi harga yang signifikan dalam waktu dekat.
Salah satu metrik utama, MVRV (Market Value to Realized Value), yang dilaporkan oleh platform analitik data IntoTheBlock, kini mendekati puncak historisnya. Sejarah mencatat, ketika MVRV mencapai level tinggi, koreksi harga besar sering mengikuti. Fenomena serupa pernah terjadi pada tahun 2018, 2021, 2022, dan 2024. Jika pola ini berulang, para investor BTC perlu bersiap menghadapi koreksi harga mendalam.
Tidak hanya MVRV, data on-chain lainnya juga mengindikasikan sinyal bearish. Salah satunya adalah dominasi BTC yang menurun dari 53,7% menjadi 51% dalam seminggu terakhir, membuka jalan untuk musim altcoin baru. Selain itu, rasio NVT (Network Value to Transactions) Bitcoin mengalami lonjakan tajam, menandakan aset ini mungkin overvalued.
CryptoQuant mencatat peningkatan deposit bersih BTC di bursa, yang merupakan indikator meningkatnya tekanan jual. Hal ini diperkuat oleh data aSORP, yang menunjukkan lebih banyak investor menjual dengan keuntungan. Di tengah pasar bullish, tren ini sering mengisyaratkan puncak pasar.
Tak hanya itu, penambang BTC tampaknya kehilangan kepercayaan, terlihat dari aksi jual besar-besaran sebesar 85.503 BTC dalam 48 jam terakhir. Hal ini menurunkan saldo penambang menjadi 1,95 juta BTC, level terendah dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: 6 Meme Coin Terbaik Desember 2024: Peluang Emas untuk Keuntungan Besar di Dunia Crypto
Secara teknikal, indikator MACD (Moving Average Convergence Divergence) menunjukkan keunggulan bearish di pasar, yang dapat mendorong BTC ke level support berikutnya di Rp1,51 miliar ($95.800). Jika level ini gagal bertahan, BTC bisa merosot lebih jauh hingga Rp1,44 miliar ($91.000).
Namun, ada harapan bahwa BTC dapat kembali naik di atas Rp1,59 miliar ($100.000), didukung oleh peningkatan Money Flow Index (MFI). Jika momentum ini berlanjut, BTC berpotensi mencetak rekor baru dalam beberapa hari mendatang.
Meskipun Bitcoin terus mendekati angka psikologis Rp1,59 miliar ($100.000), data on-chain dan teknikal memberikan sinyal peringatan. Investor harus tetap waspada terhadap potensi koreksi harga, meski peluang untuk kenaikan tetap ada. Mengelola risiko adalah kunci di tengah volatilitas pasar cryptocurrency.
Baca Juga: 5 Crypto yang Berpotensi Melejit Hingga Rp15 Juta Sebelum Natal: Investasi Menjanjikan!
Dapatkan juga pengalamanĀ web tradingĀ dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. KlikĀ Daftar PintuĀ jika kamu belum memiliki akun atau pilihĀ Pintu Login WebĀ jika sudah memiliki akun.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitasĀ jual beli bitcoinĀ dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: