Jakarta, Pintu News ā Penulis terkenal Robert Kiyosaki, pengarang buku laris Rich Dad Poor Dad, baru-baru ini menyoroti pentingnya tonggak Bitcoin senilai Rp1,58 miliar ($100 ribu). Menurutnya, pencapaian ini akan menjadi titik balik dalam strategi investasi cryptocurrency dan aksesibilitas finansial untuk masyarakat kelas menengah.
Melalui akun media sosialnya, Kiyosaki menyatakan bahwa saat Bitcoin mencapai Rp1,58 miliar ($100 ribu), banyak orang akan mulai kesulitan untuk membelinya. Dia juga menegaskan rencananya untuk terus membeli Bitcoin hingga mencapai angka tersebut, setelah itu dia akan berhenti. Saat ini, Kiyosaki telah memiliki 73 Bitcoin dan berencana untuk mengamankan total 100 BTC, tanpa memedulikan fluktuasi harga.
Pandangan ini didorong oleh keyakinannya bahwa Bitcoin adalah aset yang tahan terhadap manipulasi pemerintah, dengan suplai yang terbatas. Hal ini membuatnya menjadi alternatif investasi yang menjanjikan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Kiyosaki sering membagikan prediksi harga Bitcoin yang berani. Menurutnya, nilai Bitcoin akan mencapai Rp7,93 miliar ($500 ribu) pada 2025 dan Rp15,87 miliar ($1 juta) pada 2030. Prediksi ini didasarkan pada adopsi Bitcoin yang semakin meluas serta kemampuannya bertahan dalam pasar yang penuh gejolak.
Selain itu, Kiyosaki juga merujuk pada analisis Michael Saylor yang memperkirakan Bitcoin bisa mencapai Rp206,3 miliar ($13 juta) dalam jangka panjang. Meskipun pandangan ini mungkin tampak ekstrem, Kiyosaki percaya bahwa Bitcoin adalah aset jangka panjang yang dapat memberikan keuntungan signifikan.
Namun, dia juga memperingatkan adanya potensi penurunan harga dalam jangka pendek, yang sering terjadi dalam pasar cryptocurrency. Meski demikian, dia tetap yakin bahwa nilai jangka panjang Bitcoin jauh melebihi volatilitasnya saat ini.
Baca Juga: XRP Lampaui Rp39.625: Apakah Aktivitas Whale Dapat Menjaga Rally Ini? (9/12/24)
Selain Bitcoin, Kiyosaki merekomendasikan diversifikasi ke dalam emas dan perak sebagai cara untuk melindungi kekayaan dari inflasi dan volatilitas ekonomi. Dia menyebut fiat currency sebagai āuang palsuā dan menyoroti peran BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina, Afrika Selatan) dalam mengurangi ketergantungan pada dolar AS.
Menurut Kiyosaki, dunia sedang beralih ke mata uang lokal yang dapat menggeser dominasi dolar. Dalam situasi seperti ini, Bitcoin menjadi semakin relevan sebagai aset yang terdesentralisasi dan tahan inflasi.
Melalui kombinasi Bitcoin, emas, dan perak, dia yakin investor dapat menghadapi ketidakpastian ekonomi global dengan lebih percaya diri. Strateginya menekankan pentingnya melihat Bitcoin sebagai aset jangka panjang yang tidak hanya melindungi nilai tetapi juga berpotensi menghasilkan keuntungan besar.
Pandangan Kiyosaki menegaskan pentingnya mengambil langkah proaktif dalam menghadapi perubahan ekonomi global. Meskipun prediksinya terhadap Bitcoin bisa tampak ambisius, strateginya didasarkan pada prinsip-prinsip diversifikasi dan ketahanan aset.
Untuk para investor, ini bisa menjadi momen untuk mempertimbangkan kembali portofolio mereka. Dengan adopsi Bitcoin yang terus meningkat, waktu mungkin menjadi faktor kunci sebelum aset ini benar-benar melampaui jangkauan rata-rata investor.
Baca Juga: 5 Crypto yang Berpotensi Melejit Hingga Rp15 Juta Sebelum Natal: Investasi Menjanjikan!
Dapatkan juga pengalamanĀ web tradingĀ dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. KlikĀ Daftar PintuĀ jika kamu belum memiliki akun atau pilihĀ Pintu Login WebĀ jika sudah memiliki akun.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitasĀ jual beli bitcoinĀ dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: