
Jakarta, Pintu News ā Korelasi crypto adalah pengukuran hubungan pergerakan harga pasar antara cryptocurrency dan aset tradisional. Dalam istilah teknis, ini diukur menggunakan koefisien korelasi, yang berkisar antara +1.0 (korelasi positif sempurna) hingga -1.0 (korelasi negatif sempurna).
Dengan menggunakan analisis korelasi, investor dapat memahami bagaimana aset dalam portofolio mereka bereaksi satu sama lain, memungkinkan strategi diversifikasi yang lebih kuat untuk mengurangi risiko.
Pasar cryptocurrency terkenal karena volatilitasnya, sehingga manajemen risiko menjadi sangat penting. Korelasi crypto memberikan wawasan tentang bagaimana mengelola eksposur terhadap fluktuasi harga yang tajam.
Diversifikasi adalah strategi utama untuk mengurangi risiko. Dengan menggabungkan aset yang memiliki tingkat korelasi berbeda, investor dapat melindungi portofolio mereka dari potensi kerugian besar. Misalnya, jika harga cryptocurrency jatuh, aset dengan korelasi negatif, seperti emas atau obligasi, dapat membantu menyeimbangkan kerugian tersebut.
Sebaliknya, investor yang ingin memanfaatkan momentum pasar crypto dapat memilih aset dengan korelasi positif tinggi, yang bergerak searah dengan cryptocurrency utama seperti Bitcoin.
Baca Juga: XRP Lampaui Rp39.625: Apakah Aktivitas Whale Dapat Menjaga Rally Ini? (9/12/24)

Menghitung korelasi membutuhkan data historis harga aset dan metode statistik seperti Pearson, Spearman, atau Kendall. Namun, kini tersedia berbagai alat yang mempermudah analisis ini, seperti:
Proses pengukuran korelasi biasanya melibatkan pengumpulan data dari sumber terpercaya, seperti CoinMarketCap atau CoinGecko, dan menggunakan perangkat lunak seperti Excel, Google Sheets, atau bahasa pemrograman seperti Python.

Bitcoin sering dibandingkan dengan emas sebagai penyimpan nilai, terutama dalam kondisi pasar yang tidak stabil. Misalnya, pada November 2024, korelasi antara Bitcoin dan emas adalah -0,36, menunjukkan kecenderungan mereka bergerak dalam arah yang berlawanan.
Pasca kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS 2024, harga emas turun lebih dari 4%, sementara Bitcoin menunjukkan resistensi yang lebih tinggi terhadap pergerakan pasar tersebut. Ini mencerminkan perbedaan dinamika investor antara dua aset ini.

Meskipun korelasi menawarkan wawasan berharga, ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan investor:
Dengan memahami dan menghindari kesalahan ini, investor dapat memanfaatkan korelasi untuk membangun portofolio yang lebih tangguh.
Baca Juga: 5 Crypto yang Berpotensi Melejit Hingga Rp15 Juta Sebelum Natal: Investasi Menjanjikan!
Dapatkan juga pengalamanĀ web tradingĀ dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. KlikĀ Daftar PintuĀ jika kamu belum memiliki akun atau pilihĀ Pintu Login WebĀ jika sudah memiliki akun.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitasĀ jual beli bitcoinĀ dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: