Jakarta, Pintu News – Arbitrum , salah satu token Layer-2 Ethereum, diprediksi memiliki peluang besar untuk meroket hingga 125% hingga 200% berdasarkan analisis terbaru. Dengan harga saat ini sekitar $1 (sekitar Rp15.908), target konservatif menunjukkan potensi kenaikan ke $2,4 (sekitar Rp38.179) dan target bullish ekstrem di $3,35 (sekitar Rp53.311), memberikan peluang keuntungan hingga 213%.
Andrew Kang dari Mechanism Capital menyoroti bahwa ARB saat ini “fundamentally undervalued” dibandingkan altcoin lain seperti Sui dan Avalanche , meskipun memiliki volume perdagangan dan Total Value Locked (TVL) yang jauh lebih tinggi.
Baca Juga: Indeks Fear & Greed Bitcoin Menunjukkan “Extreme Greed”: Akankah Ini Memicu Bull Run?
Pada grafik mingguan, ARB saat ini berada pada resistensi di level $1,2 (sekitar Rp19.090). Jika harga berhasil menembus level ini, target jangka menengah adalah $1,9 (sekitar Rp30.226), dengan potensi rally lebih lanjut ke $2,4 atau bahkan $3,35.
Meski prospek bullish terlihat jelas, ada beberapa risiko:
Arbitrum (ARB) menunjukkan potensi besar untuk rally hingga 200%, didukung oleh inovasi teknologi, minat institusional, dan korelasi dengan ETH. Namun, investor harus tetap waspada terhadap volatilitas pasar dan risiko eksternal. Dengan tren ETH yang positif, ARB bisa menjadi investasi yang menarik untuk jangka menengah hingga panjang.
Baca Juga: 5 Crypto yang Berpotensi Melejit Hingga Rp15 Juta Sebelum Natal: Investasi Menjanjikan!
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau pilih Pintu Login Web jika sudah memiliki akun.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: