Jakarta, Pintu News – Pasokan Bitcoin , mata uang kripto terbesar di dunia, terancam mengalami kekurangan parah akibat lonjakan permintaan yang datang dari Exchange Traded Funds (ETFs) Bitcoin Spot di Amerika Serikat (AS).
Pada bulan Desember 2024, volume pembelian Bitcoin melalui ETF Bitcoin Spot meningkat drastis, bahkan mencapai lebih dari tiga kali lipat jumlah Bitcoin yang ditambang pada bulan yang sama. Hal ini menandakan ketidakseimbangan yang tajam antara pasokan dan permintaan yang dapat memicu krisis pasokan dalam waktu dekat.
Pada Desember 2024, ETF Bitcoin Spot yang berbasis di AS membeli sebanyak 51.500 BTC, sementara para penambang Bitcoin hanya menghasilkan sekitar 13.850 BTC pada periode yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa ETF Bitcoin Spot membeli hampir empat kali lipat jumlah Bitcoin yang diproduksi oleh penambang dalam sebulan. Permintaan yang luar biasa untuk Bitcoin melalui ETF ini telah menyebabkan ketegangan antara suplai yang terbatas dan permintaan yang terus meningkat, meningkatkan kekhawatiran mengenai kemungkinan terjadinya krisis pasokan.
Menurut analisis Lark Davis, seorang analis crypto, situasi ini menunjukkan bahwa “guncangan pasokan yang besar sudah dekat.” Pada awal Desember, ia mencatat bahwa ETF Bitcoin Spot AS telah mengakumulasi 21.423 BTC, sementara penambang hanya menghasilkan 3.150 BTC pada periode yang sama. Ini menggambarkan adanya ketidakcocokan yang semakin parah antara permintaan dan pasokan Bitcoin, yang dapat berpotensi mengganggu pasar.
Baca Juga: Bitcoin (BTC) Mengalami Penurunan Drastis, Apa yang Terjadi dengan Masa Depannya? (9/1/25)
Data dari Glassnode menunjukkan bahwa ETF Bitcoin Spot mengalami lonjakan aliran masuk yang signifikan pada bulan Desember, dengan total investasi mencapai USD 4,63 miliar (sekitar Rp75,2 triliun). Angka ini hampir dua kali lipat dari rata-rata bulanan ETF Bitcoin di tahun 2024 yang hanya sebesar USD 2,77 miliar (Rp45,0 triliun). Lonjakan besar ini terjadi terutama pada paruh pertama bulan Desember, sementara pada paruh kedua, arus keluar mulai terlihat, seiring dengan penurunan harga Bitcoin yang tajam.
Pada 17 Desember 2024, harga Bitcoin bahkan mencapai rekor tertinggi baru di atas USD 108.000 (sekitar Rp1,75 miliar). Namun, setelah mencapai puncaknya, harga Bitcoin mulai mengalami penurunan yang tajam, bertepatan dengan arus keluar dana yang signifikan dari ETF Bitcoin Spot. Walaupun demikian, data terbaru menunjukkan bahwa tren akumulasi ini terus berlanjut hingga Januari 2025, dengan lebih dari USD 900 juta (Rp14,6 triliun) diinvestasikan melalui ETF Bitcoin Spot pada 3 Januari 2025.
Dengan lebih dari 1,3 juta BTC yang kini dimiliki oleh ETF Bitcoin di seluruh dunia, nilai totalnya mencapai sekitar USD 139 miliar (Rp2,26 triliun), yang setara dengan 6,24% dari total pasokan Bitcoin yang ada. Lark Davis memprediksi bahwa dalam fase pasar bullish, ETF Bitcoin Spot bisa menguasai antara 10-20% dari pasokan total Bitcoin. Ini akan semakin memperburuk potensi terjadinya kekurangan pasokan, yang pada gilirannya dapat mendorong harga Bitcoin lebih tinggi lagi.
Fenomena ini menunjukkan bahwa pasar Bitcoin (BTC) bisa mengalami ketegangan yang signifikan, seiring dengan dominasi ETF Bitcoin dalam mempengaruhi pasokan dan harga. Dengan ketergantungan yang semakin besar pada instrumen investasi seperti ETF, para pelaku pasar harus bersiap menghadapi volatilitas harga yang lebih tinggi dan kemungkinan terbatasnya pasokan Bitcoin di masa depan.
Potensi krisis pasokan Bitcoin (BTC) akibat lonjakan permintaan ETF Bitcoin Spot menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan investor dan analis crypto. Jika tren ini berlanjut, Bitcoin dapat menghadapi kekurangan pasokan yang lebih serius, yang pada gilirannya dapat menyebabkan lonjakan harga lebih lanjut. Namun, bagi para investor dan pengamat pasar cryptocurrency, situasi ini juga membuka peluang untuk memahami dinamika pasar yang semakin kompleks dan bergantung pada instrumen investasi seperti ETF.
Baca Juga: Analis Prediksi Penurunan Harga NEAR di Tengah Sinyal Bearish yang Kian Kuat (9/1/25)
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau pilih Pintu Login Web jika sudah memiliki akun.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: