Jakarta, Pintu News – Bitcoin , salah satu mata uang kripto terbesar di dunia, mengalami tekanan harga baru-baru ini. Harga BTC turun di bawah Rp1.537.765.000 (setara $95.000), memperlihatkan pola bearish setelah gagal menembus resistensi di Rp1.579.000.000 ($97.500). Penurunan ini mengindikasikan tantangan dalam memulihkan harga di atas Rp1.561.281.500 ($96.500).
Dalam tren saat ini, harga Bitcoin telah mencapai level terendah di Rp1.497.518.500 ($92.501). BTC saat ini berada di bawah rata-rata pergerakan sederhana 100 jam, yang menunjukkan potensi tren bearish dalam waktu dekat.
Penurunan harga Bitcoin terjadi setelah BTC gagal menciptakan momentum bullish yang signifikan di sekitar resistensi Rp1.579.000.000 ($97.500). Hal ini diikuti oleh pelanggaran level support penting di Rp1.537.765.000 ($95.000), yang menyebabkan penurunan lebih lanjut hingga Rp1.497.518.500 ($92.501).
Tren bearish juga terlihat dari indikator teknis seperti MACD (Moving Average Convergence Divergence) yang memperlihatkan momentum negatif. RSI (Relative Strength Index) BTC/USD berada di bawah level 50, yang mengonfirmasi sentimen bearish di pasar.
Jika harga Bitcoin berhasil melampaui resistensi kunci di Rp1.561.281.500 ($96.500), potensi pemulihan mungkin terjadi. Target pertama dalam skenario bullish ini adalah Rp1.579.000.000 ($97.500), yang bertepatan dengan level retracement Fibonacci sebesar 50% dari penurunan sebelumnya.
Namun, untuk mencapai kenaikan lebih lanjut, Bitcoin perlu menembus resistensi tambahan di Rp1.601.631.600 ($98.800). Jika momentum ini terjaga, harga dapat kembali mendekati Rp1.618.700.000 ($100.000), yang merupakan level psikologis penting bagi pasar kripto.
Sebaliknya, jika BTC gagal mempertahankan support di Rp1.497.518.500 ($92.501), tekanan jual dapat meningkat. Support selanjutnya berada di Rp1.490.204.000 ($92.000), diikuti oleh Rp1.482.889.500 ($91.500). Penurunan di bawah level ini dapat memperburuk sentimen pasar dan membawa harga ke level yang lebih rendah lagi.
Pasar kripto dikenal dengan volatilitasnya, dan faktor eksternal seperti regulasi, sentimen investor, serta kondisi makroekonomi global juga dapat memengaruhi harga Bitcoin secara signifikan.
Saat ini, Bitcoin sedang berada dalam fase konsolidasi dengan risiko lebih besar untuk bergerak ke bawah jika level support utama tidak bertahan. Namun, peluang pemulihan tetap ada jika harga berhasil menembus resistensi penting. Investor perlu tetap waspada terhadap dinamika pasar dan menggunakan strategi manajemen risiko yang sesuai saat berinvestasi di cryptocurrency.
Baca Juga: Pergerakan Harga Ethereum: Analis Tunjukkan Risiko Penurunan Lebih Lanjut (10/1/25)
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau pilih Pintu Login Web jika sudah memiliki akun.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: