Jakarta, Pintu News – Cryptocurrency PEPE kembali menjadi sorotan setelah aktivitas paus (whales) mencatat lonjakan akumulasi besar-besaran. Salah satu transaksi signifikan dilakukan oleh dompet baru yang dikenal sebagai “0x8f5,” yang menarik 280 miliar token PEPE senilai Rp81,2 miliar dari Binance. Aktivitas ini seringkali menjadi indikator penting terhadap potensi volatilitas harga di masa depan.
Saat ini, PEPE menunjukkan ketahanan di pasar cryptocurrency yang volatile, dengan diperdagangkan di sekitar Rp30,77. Volume perdagangan yang meningkat mencerminkan minat yang terus tumbuh dari investor ritel dan institusi.
Historisnya, akumulasi oleh paus pada token berkapitalisasi kecil, seperti PEPE, sering kali dianggap sebagai tanda kepercayaan terhadap potensi aset tersebut. Namun, faktor eksternal, seperti stabilitas Bitcoin dan pemulihan altcoin, juga berperan dalam performa PEPE. Trader disarankan untuk mengawasi level support utama di Rp24,37, karena penurunan di bawah level ini dapat memicu tekanan jual lebih lanjut.
Baca Juga: 5 Altcoin yang Jadi Sorotan Analis di Pertengahan Januari 2025
Data on-chain menunjukkan peningkatan 15% dalam jumlah alamat wallet aktif, mencerminkan partisipasi yang lebih tinggi di kalangan pengguna. Indikator ini sering dikaitkan dengan volatilitas harga, karena tingginya aktivitas cenderung menggerakkan pasar.
Namun, lonjakan alamat aktif juga dapat menunjukkan distribusi oleh pemegang besar kepada pedagang kecil. Jika aktivitas ini tidak berlanjut, PEPE mungkin mengalami penurunan likuiditas, yang dapat memengaruhi stabilitas harga.
Minat terbuka (Open Interest/OI) kontrak berjangka PEPE meningkat 18% dalam 48 jam terakhir, mencerminkan kenaikan aktivitas spekulatif di pasar. Pada saat penulisan, posisi long mendominasi, menyumbang 62% dari total OI, mengindikasikan optimisme di kalangan pedagang.
Jika PEPE berhasil menembus level resistensi utamanya, kenaikan OI dapat mendorong rally harga. Namun, jika harga turun di bawah level support, posisi long dapat dilikuidasi, yang dapat memperbesar tekanan jual.
Rasio Market Value to Realized Value (MVRV) menunjukkan perbedaan signifikan antara pemegang jangka pendek dan jangka panjang. Pemegang jangka pendek rata-rata mengalami kerugian sebesar -8%, sementara pemegang jangka panjang masih mencatat keuntungan sebesar 12%.
Rasio ini menunjukkan bahwa tekanan jual dari investor yang tidak sabar (weak hands) telah menurun. Jika rasio MVRV pemegang jangka pendek menjadi positif, hal ini dapat memicu minat beli yang baru dan mendorong harga naik. Sebaliknya, penurunan di bawah level support utama dapat memperburuk kerugian bagi pemegang jangka pendek.
Posisi pasar PEPE berada di titik kritis. Aktivitas akumulasi paus, peningkatan alamat aktif, dan kenaikan minat terbuka memberikan sinyal aktivitas pasar yang meningkat. Namun, kemampuan PEPE untuk mempertahankan level support utamanya akan sangat menentukan arah pergerakan berikutnya. Optimisme yang hati-hati diperlukan, mengingat kemungkinan skenario bullish dan bearish tetap terbuka bergantung pada dinamika pasar dan sentimen kripto secara umum.
Baca Juga: 5 Altcoin yang Jadi Sorotan Analis di Pertengahan Januari 2025
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Klik Daftar Pintu jika kamu belum memiliki akun atau pilih Pintu Login Web jika sudah memiliki akun.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: