Jakarta, Pintu News ā Seorang warga negara Rusia dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara karena didakwa melakukan pengkhianatan tingkat tinggi dengan menggunakan cryptocurrency untuk mendanai Angkatan Bersenjata Ukraina. Kasus ini menjadi salah satu yang pertama kali mengaitkan pendanaan menggunakan aset digital dengan tindakan pengkhianatan negara.
Terdakwa, seorang karyawan perusahaan pertambangan berlian, dinyatakan bersalah karena mendukung pasukan musuh melalui pengiriman dana yang digunakan untuk kegiatan pengintaian dan subversi terhadap keamanan Federasi Rusia. Menurut laporan dari Izvestia, terdakwa memberikan bantuan keuangan kepada negara asing yang dianggap membahayakan keamanan nasional Rusia.
Dalam kasus serupa, individu lain juga ditahan di Rusia karena mendanai akun digital yang secara aktif digunakan oleh pejabat Angkatan Bersenjata Ukraina. Penggunaan cryptocurrency yang pseudonim mempersulit pelacakan aktivitas semacam ini, namun pemerintah Rusia telah mengembangkan kerangka kerja regulasi untuk meningkatkan kemampuan memantau transaksi digital.
Baca Juga: Analisis Teknikal VeChain (VET): Tantangan dan Prospek di 2025
Cryptocurrency telah menjadi alat penting dalam mendanai kedua pihak dalam konflik ini. Pada 2022, lebih dari $40 juta dalam bentuk cryptocurrency digunakan untuk mendukung pihak Rusia. Di sisi lain, Ukraina juga memanfaatkan cryptocurrency sebagai cara untuk menerima donasi global.
Ukraina menjalin kerja sama dengan perusahaan pemrosesan pembayaran kripto, termasuk Coinbase, untuk menerima dana. Polkadot, melalui pendirinya Gavin Wood, menyumbangkan $5 juta ke Angkatan Bersenjata Ukraina, yang menginspirasi donasi serupa dari komunitas internasional.
Regulasi terbaru di Rusia memperluas kontrol negara terhadap aset digital. Langkah ini bertujuan melacak transaksi yang diduga terkait pencucian uang atau pendanaan terorisme, memberikan pemerintah kemampuan lebih besar untuk mengidentifikasi alamat dompet digital yang digunakan dalam aktivitas ilegal.
Kasus ini menyoroti peran ganda cryptocurrency dalam konflik global: sebagai alat pembiayaan yang efektif tetapi juga rentan terhadap penyalahgunaan. Regulasi yang lebih ketat dan teknologi pelacakan transaksi dapat membantu meminimalkan risiko, meskipun tetap memunculkan tantangan terkait privasi dan hak pengguna.
Penggunaan cryptocurrency dalam konflik Rusia-Ukraina menunjukkan bagaimana teknologi digital dapat menjadi alat yang berdampak besar dalam situasi geopolitik. Dengan semakin meningkatnya regulasi, pemerintah di seluruh dunia menghadapi tantangan untuk menemukan keseimbangan antara memanfaatkan potensi teknologi ini dan mencegah penyalahgunaannya.
Baca Juga: Dogecoin Catat Lonjakan Open Interest: Sinyal Kenaikan Harga? (17/1/25)
Dapatkan juga pengalamanĀ web tradingĀ dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. KlikĀ Daftar PintuĀ jika kamu belum memiliki akun atau pilihĀ Pintu Login WebĀ jika sudah memiliki akun.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitasĀ jual beli BitcoinĀ dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: