Jakarta, Pintu News ā Bitcoin baru-baru ini mencatat rekor tertinggi baru di atas $109.000 (Rp1,773 miliar), memperkuat momentum bullish-nya. Di sisi lain, Ethereum menghadapi berbagai tantangan yang membuatnya tertinggal jauh dibandingkan Bitcoin. Perbedaan ini menyoroti jalur yang berbeda antara dua cryptocurrency teratas ini.
Kinerja Bitcoin yang kuat didukung oleh kondisi pasar yang menguntungkan dan kejelasan regulasi yang semakin baik dari pemerintahan pro-crypto di AS. Menurut analisis Percival dari CryptoQuant, lingkungan makroekonomi yang stabil dan sentimen positif telah memperkuat posisi Bitcoin sebagai aset unggulan.
Indikator Choppiness Index, yang mengukur konsolidasi pasar dan kesiapan tren, menunjukkan bahwa Bitcoin memiliki fondasi yang kuat untuk melanjutkan kenaikan. Dengan struktur pasar saat ini, BTC diharapkan dapat memperpanjang reli dalam beberapa hari mendatang, menarik lebih banyak minat investor.
Baca Juga: Toncoin (TON): Optimisme Baru untuk Kenaikan Harga (23/1/25)
Di sisi lain, Ethereum menghadapi tekanan signifikan akibat menurunnya permintaan di pasar spot. Volume transaksi ETH turun drastis, dari $52 miliar pada puncak bull market 2021 menjadi hanya $8 miliar saat ini.
Menurut Percival, tantangan ini diperburuk oleh masalah internal Ethereum, seperti infrastruktur yang kurang efisien dan penurunan partisipasi pasar bull. Sebagian besar hari perdagangan ETH saat ini dianggap ātidak menguntungkanā dibandingkan Bitcoin, mencerminkan kesenjangan kinerja antara kedua aset tersebut.
Para analis percaya bahwa Ethereum perlu mencapai ātitik dasarā (bottom) untuk menstabilkan harga dan membangun kembali kepercayaan investor. Tanpa stabilisasi ini, sentimen pasar terhadap Ethereum dapat terus menjadi volatil, yang berpotensi memicu penurunan lebih lanjut.
Meskipun menghadapi tantangan, beberapa analis tetap optimis terhadap potensi pemulihan Ethereum. Menurut analisis terbaru oleh Ali, Ethereum secara historis mencatat kinerja terbaik selama kuartal pertama tahun-tahun ganjil. Jika pola ini berlanjut, Q1 2025 dapat menjadi momen pemulihan bagi Ethereum.
Sementara Bitcoin terus menunjukkan momentum positif dan menarik minat investor, Ethereum menghadapi tekanan akibat penurunan permintaan dan tantangan internal. Namun, peluang rebound tetap ada bagi Ethereum, khususnya pada awal tahun 2025.
Investor disarankan untuk memantau tren pasar dan perbedaan kinerja kedua aset ini, karena mereka mencerminkan dinamika pasar kripto yang kompleks dan terus berubah.
Baca Juga: Analisis dan Prediksi Harga Cardano (ADA): Pola Teknis dan Zona Dukungan Kunci (23/1/25)
Dapatkan juga pengalamanĀ web tradingĀ dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. KlikĀ Daftar PintuĀ jika kamu belum memiliki akun atau pilihĀ Pintu Login WebĀ jika sudah memiliki akun.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitasĀ jual beli BitcoinĀ dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: