Jakarta, Pintu News – Circle, perusahaan fintech yang memimpin pasar stablecoin, baru-baru ini menolak tawaran akuisisi senilai $5 miliar dari Ripple . Keputusan ini mengejutkan banyak pihak mengingat besarnya nilai tawaran tersebut. Namun, ada beberapa alasan strategis di balik penolakan tersebut yang patut dipahami. Simak selengkapnya di sini!
Meskipun tawaran dari Ripple mencapai angka $4-$5 miliar, Circle menilai bahwa nilai tersebut masih terlalu rendah. Sebelumnya, Circle telah berusaha untuk merger melalui SPAC dengan valuasi mencapai $9 miliar. Meskipun merger tersebut tidak jadi, kapitalisasi pasar USDC dan pendapatan Circle terus meningkat.
Dengan pendapatan tahunan sebesar $1,68 miliar dan kapitalisasi pasar USDC yang mencapai $61,5 miliar, tawaran Ripple hanya bernilai sekitar tiga kali lipat dari pendapatan mereka, sebuah multiplikasi yang dianggap rendah untuk perusahaan fintech yang sedang berkembang pesat.
Circle lebih memilih untuk fokus pada rencana IPO mereka yang telah diajukan di Bursa Efek New York pada awal April. IPO bukan hanya tentang menguangkan keuntungan, tetapi juga tentang mendapatkan kejelasan regulasi, meningkatkan transparansi, dan memperkuat kepercayaan dengan mitra institusional serta pengguna mereka.
Baca juga: 3 Altcoin Potensial yang Jadi Perbincangan di Mei 2025!
Salah satu kunci sukses Circle adalah independensi strategisnya. USDC beroperasi di berbagai blockchain dan terintegrasi dengan berbagai institusi keuangan, gateway pembayaran, dan platform kripto. Jika menerima tawaran dari Ripple, USDC akan berada di bawah kontrol entitas tunggal yang memiliki kepentingan kompetitif sendiri.
Manajemen Circle khawatir hal ini bisa membahayakan kemitraan mereka dan mengompromikan dominasi USDC dalam adopsi yang luas. Kerjasama dan kemitraan yang telah dibangun dengan berbagai pihak menjadi aset berharga yang tidak ingin dipertaruhkan.
Circle memilih untuk mempertahankan kontrol atas operasional dan strategi mereka, yang pada akhirnya dianggap lebih menguntungkan dalam jangka panjang.
Baca juga: 5 Memecoin yang Diburu Investor Sebelum Makan Malam Crypto Donald Trump!
Circle sangat mengutamakan reputasi kepatuhan mereka sebagai pondasi model bisnis. Berbeda dengan Ripple yang masih berusaha membersihkan masalah mereka dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). Circle telah menghabiskan bertahun-tahun untuk membangun citra yang berfokus pada regulasi, dengan cadangan yang transparan dan buku-buku yang terbuka.
Menerima tawaran dari Ripple bisa jadi akan mengguncang kepercayaan pengguna institusional terbesar USDC, termasuk hedge fund, kantor keluarga, dan bahkan bank yang mulai terbuka dengan stablecoin. Persepsi adalah kekuatan, dan Circle memilih untuk tidak mengambil risiko yang bisa merusak reputasi yang telah susah payah mereka bangun.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Telah hadir juga fitur Pintu Pro Futures, dimana kamu bisa beli bitcoin leverage, trading btc futures, eth futures hingga sol futures secara mudah dari desktop kamu!
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi