Neo makin ramai diperbincangkan sebagai salah satu proyek blockchain paling ambisius asal Asia. Kerap dijuluki “Ethereum-nya Tiongkok”, Neo menghadirkan ekosistem smart contract yang cepat, efisien, dan mudah digunakan.
Tidak hanya itu, Neo juga mendukung pengembangan aplikasi terdesentralisasi (DApp), penyimpanan data, hingga identitas digital berbasis blockchain. Dengan kemampuan memproses hingga 10.000 transaksi per detik, Neo jadi salah satu platform crypto yang patut dipantau di tengah persaingan ketat industri ini.
Neo adalah platform blockchain open-source dan terdesentralisasi yang dirancang untuk membangun ekosistem ekonomi digital. Layaknya Ethereum , Neo memungkinkan siapa pun membuat aplikasi dan layanan berbasis smart contract—mulai dari pertukaran terdesentralisasi hingga marketplace digital.
Bedanya, Neo memiliki keunggulan dalam kecepatan dan efisiensi. Berkat mekanisme konsensus bernama delegated Byzantine Fault Tolerance (dBFT), Neo mampu memproses transaksi dalam jumlah besar tanpa mengorbankan keamanan. Fitur lainnya meliputi penyimpanan file terdesentralisasi, sistem oracle, serta identitas digital yang sesuai dengan regulasi seperti KYC dan AML.
Baca juga: Charles Hoskinson Ancam Gugat atas Klaim Pengambilalihan 318 Juta Token ADA!
Neo menggabungkan mekanisme Proof of Stake (PoS) dengan protokol dBFT, menghasilkan proses transaksi yang cepat dan efisien. Jaringan ini dijalankan oleh node-node pilihan yang menyepakati validitas transaksi, memungkinkan kecepatan hingga 10.000 transaksi per detik.
Platform ini menggunakan dua token utama: NEO dan GAS. NEO digunakan untuk voting dan governance jaringan, sedangkan GAS digunakan untuk membayar biaya transaksi dan menjalankan kontrak pintar. NEO tidak dapat dipecah, sementara GAS bisa dibagi hingga unit terkecil 0.00000001. Pemilik NEO juga otomatis mendapatkan GAS sebagai reward.
Salah satu daya tarik terbesar Neo adalah kemudahan bagi para developer. Lewat fitur NeoContracts, pengembang bisa membuat smart contract menggunakan bahasa pemrograman populer seperti Java, Python, dan C#, tanpa perlu mempelajari bahasa baru seperti Solidity (yang digunakan di Ethereum).
Selain itu, Neo juga mendukung koneksi dengan dunia nyata melalui fitur oracle dan sistem identitas digital. Fitur ini membuka peluang pengembangan DApp dengan fungsionalitas nyata, mulai dari sistem pembayaran, logistik, hingga layanan keuangan terdesentralisasi.
Neo pertama kali diperkenalkan ke publik pada tahun 2014 dengan nama Antshares (ANS). Dua tokoh di balik proyek ini adalah Da HongFei dan Erik Zhang, yang juga dikenal sebagai pionir blockchain di Tiongkok. Melalui ICO (Initial Coin Offering), mereka berhasil mengumpulkan lebih dari 6.000 BTC, atau sekitar Rp1,02 triliun dengan kurs saat ini.
Pada 2017, Antshares resmi berganti nama menjadi Neo. Nama ini diambil dari bahasa Yunani yang berarti “baru”, mencerminkan visi mereka dalam menciptakan ekonomi digital masa depan. Versi baru dari protokol, yaitu Neo 3.0, telah diumumkan sejak 2018 dan membawa banyak peningkatan besar dalam hal performa dan keamanan.
Baca juga: 3 Gaya Hidup Mewah Miliarder Kripto, Dari Koleksi Supercar hingga Pulau Pribadi!
Neo memiliki total suplai maksimal sebanyak 100 juta token yang sudah dibuat sejak blok awal (genesis block). Dari jumlah tersebut, 50 juta telah didistribusikan ke investor awal, dan sisanya dikunci untuk dirilis secara bertahap—sebanyak 15 juta token per tahun.
Model distribusi ini dirancang untuk menghindari inflasi dan menjaga kelangkaan token, menjadikan NEO sebagai aset yang memiliki potensi sebagai store of value jangka panjang. Nilai kapitalisasi pasar NEO sendiri tergantung pada harga saat ini dikalikan jumlah token yang beredar.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Telah hadir juga fitur Pintu Pro Futures, dimana kamu bisa beli bitcoin leverage, trading btc futures, eth futures hingga sol futures secara mudah dari desktop kamu!
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: