
Jakarta, Pintu News – Bitcoin kembali mendekati titik tertinggi sepanjang masanya di tengah meningkatnya arus dana ke Exchange-Traded Fund (ETF) serta kekhawatiran inflasi yang membayangi ekonomi global. Harga aset kripto ini telah menembus Rp1,746 miliar, memperkuat pandangan bahwa investor kembali menaruh minat pada aset berisiko tinggi seperti cryptocurrency.
Pada Senin lalu, Bitcoin diperdagangkan di atas $106.000 atau sekitar Rp1,740 miliar, mendekati rekor tertinggi sebelumnya pada Januari sebesar $108.786 atau sekitar Rp1,783 miliar. Kenaikan ini terjadi setelah tren penguatan selama dua pekan terakhir, seiring meningkatnya arus modal ke ETF Bitcoin spot di Amerika Serikat.
Menurut data dari CoinGecko, nilai Bitcoin saat ini tercatat sedikit di atas $106.500 atau Rp1,746 miliar. Tidak seperti reli sebelumnya yang didorong oleh spekulasi ritel, lonjakan kali ini ditopang oleh arus masuk institusional dan kondisi makroekonomi yang relatif stabil.
Baca Juga: 5 Blockchain Teratas dengan TVL Terbesar: Dominasi Ethereum dan Kenaikan Solana!

ETF Bitcoin spot di AS mencatat arus masuk bersih lebih dari $2,8 miliar atau sekitar Rp45,956 triliun sepanjang paruh pertama Mei. Rekor arus masuk harian terbesar terjadi pada 2 Mei dengan nilai $674,9 juta atau Rp11,074 triliun. Hingga 16 Mei, total dana kelolaan ETF Bitcoin telah melampaui $122 miliar atau sekitar Rp2,001 triliun.
Analis dari QCP Capital menyatakan bahwa pasar crypto berpotensi mengalami penguatan lanjutan, terutama menjelang masuknya Coinbase ke dalam indeks S&P 500 pada 19 Mei. Menurut mereka, peristiwa semacam ini biasanya mendorong rebalancing portofolio oleh manajer dana pasif.
Selain arus dana, kondisi ekonomi global juga turut memperkuat posisi Bitcoin sebagai alternatif investasi. Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga acuan pada kisaran 4,25% hingga 4,50%, menandakan kebijakan moneter yang masih berhati-hati di tengah data ekonomi yang beragam.
Namun, inflasi kembali menjadi perhatian setelah Walmart, perusahaan ritel terbesar di AS, mengumumkan akan menaikkan harga akibat dampak tarif terhadap barang-barang impor seperti kendaraan listrik, semikonduktor, dan elektronik konsumen. Chief Financial Officer Walmart menyebut kenaikan harga yang cepat ini sebagai hal yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dalam konteks inflasi yang terus menjadi ancaman, Bitcoin kembali dipandang sebagai aset lindung nilai (hedge) terhadap penurunan daya beli mata uang fiat. Dengan adanya tarif baru dan gangguan rantai pasok, tekanan harga diprediksi masih akan berlanjut hingga musim panas, menciptakan lingkungan yang mendukung reli crypto.
Kendati demikian, penguatan Bitcoin juga tetap bergantung pada stabilitas sentimen pasar dan arah kebijakan suku bunga jangka menengah. Jika tekanan inflasi terus meningkat dan menyebabkan perubahan kebijakan moneter, volatilitas Bitcoin bisa kembali meningkat.
Bitcoin menunjukkan kekuatan pasar yang solid dengan mendekati rekor harga sebelumnya, didorong oleh arus masuk ke ETF, kekhawatiran inflasi, dan sentimen positif terhadap aset kripto. Meskipun momentum saat ini kuat, investor tetap disarankan untuk berhati-hati dalam membaca kondisi ekonomi global yang terus berkembang.
Baca Juga: Apakah Dogecoin (DOGE) Akan Tembus Harga $0,25? Simak Analisisnya!
Itu dia informasi terkini seputar kripto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia kripto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading kripto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portofolio tracker hanya di Pintu Pro. Telah hadir juga fitur Pintu Pro Futures, dimana Anda dapat membeli bitcoin leverage, trading btc futures, eth futures hingga sol futures secara mudah dari desktop Anda!
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: