Jakarta, Pintu News – Saham DigiAsia mengalami lonjakan signifikan sebesar 91% pada 19 Mei, ditutup pada harga 36 sen per saham.
Dilansir dari Coingape, kenaikan ini terjadi setelah perusahaan fintech yang berbasis di Indonesia tersebut mengumumkan rencana untuk menyimpan Bitcoin sebagai bagian dari strategi treasury mereka.
DigiAsia berencana mengumpulkan dana sebesar $100 juta untuk memulai pembangunan cadangan Bitcoin (BTC) mereka.
Dalam pernyataan resminya, DigiAsia mengumumkan rencana untuk mendiversifikasi cara mendapatkan pengembalian dari Bitcoin (BTC) mereka, seperti melalui pinjaman, staking, atau menawarkan produk keuangan yang terkait dengan crypto.
Baca juga: Harga Bitcoin Bertahan di $106.000 Hari Ini (21/5/25): Market Cap BTC Kalahkah Logam dan Google!
Perusahaan ini sedang dalam pembicaraan dengan mitra berlisensi untuk membantu mengelolaaset digital ini dengan aman. Langkah ini sejalan dengan perusahaan lain seperti MicroStrategy, Metaplanet, dan GameStop yang juga telah menambahkan Bitcoin (BTC) ke dalam neraca mereka beberapa bulan terakhir.
DigiAsia tidak hanya berhenti pada penyimpanan Bitcoin (BTC) saja, tetapi juga berencana untuk mengembangkan produk keuangan yang inovatif yang terkait dengan kripto.
Inisiatif ini menunjukkan komitmen DigiAsia untuk menjadi pemain utama di sektor fintech di Asia Tenggara, sekaligus memanfaatkan tren yang berkembang dalam strategi treasury perusahaan dengan aset kripto.
Meskipun saham DigiAsia melonjak selama jam perdagangan normal, saham tersebut mengalami penurunan sebesar 22% dalam perdagangan after-hours, ditutup pada harga 28 sen.
Meskipun mengalami kenaikan pada hari itu, saham masih turun 53% sepanjang tahun 2025, setelah mencapai puncak hampir $12 pada Maret. Namun, DigiAsia melaporkan hasil bisnis yang kuat dengan pendapatan sebesar $101 juta pada tahun 2024, naik 36% dari tahun sebelumnya.
Perusahaan memperkirakan pendapatan sebesar $125 juta untuk tahun 2025 dan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) sebesar $12 juta.
Meskipun ada fluktuasi harga saham, langkah strategis DigiAsia dalam mengadopsi Bitcoin (BTC) sebagai aset cadangan menunjukkan pandangan jangka panjang yang optimis terhadap nilai dan stabilitas crypto.
Baca juga: Harga Ethereum Melayang di $2.500 Hari Ini (21/5/25): ETH Terancam Turun hingga $2.000?
Dengan langkah DigiAsia, semakin banyak perusahaan yang mengadopsi Bitcoin (BTC) sebagai aset cadangan.
Data dari Bitbo menunjukkan bahwa treasury perusahaan kini menyimpan lebih dari 3 juta BTC, senilai lebih dari $340 miliar. Bitcoin (BTC) diperdagangkan pada harga $105.642, naik 2% pada 20 Mei. Tren ini menunjukkan minat yang berkembang dalam diversifikasi treasury perusahaan dengan aset crypto.
Dengan strategi ini, DigiAsia telah memposisikan diri sebagai pemain terdepan di sektor fintech di Asia Tenggara, menunjukkan potensi pertumbuhan yang signifikan dalam adopsi kripto oleh perusahaan besar.
Secara keseluruhan, DigiAsia telah mengambil langkah besar dengan mengintegrasikan Bitcoin (BTC) ke dalam strategi keuangan mereka. Langkah ini tidak hanya meningkatkan nilai saham mereka secara dramatis tetapi juga menempatkan mereka sebagai pemimpin inovasi di industri fintech.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Telah hadir juga fitur Pintu Pro Futures, dimana kamu bisa beli bitcoin leverage, trading btc futures, eth futures hingga sol futures secara mudah dari desktop kamu!
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
*Featured Image: Asia Nikkei