
Jakarta, Pintu News – Ethereum saat ini berada dalam fase konsolidasi yang krusial, setelah mencatat reli mengesankan sejak awal April 2025. Dari level terendah di sekitar $1.600 (Rp26 juta), harga ETH melonjak lebih dari 100% ke kisaran $2.700 (Rp44 juta). Namun, ketidakpastian makroekonomi dan resistensi teknikal menahan langkah ETH untuk menembus lebih tinggi dalam jangka pendek.

Data dari platform analitik blockchain Glassnode menunjukkan bahwa pasokan Ethereum di exchange tersentralisasi kini berada di titik terendah dalam tujuh tahun terakhir. Penurunan ini biasanya menandakan bahwa investor memindahkan aset mereka ke dompet pribadi (self-custody), sebagai bentuk keyakinan jangka panjang terhadap potensi kenaikan harga.
Turunnya pasokan di exchange juga mengindikasikan tekanan jual yang melemah. Hal ini penting dalam konteks pasar crypto yang sangat sensitif terhadap keseimbangan permintaan dan penawaran. Ketika jumlah ETH di exchange semakin sedikit, potensi terjadinya “supply shock” meningkat—yang dapat memicu lonjakan harga jika permintaan kembali naik secara tiba-tiba.
Baca Juga: Token Pi Network (PI) Siap Dibanjiri! Apa yang Terjadi Jika Harga Jatuh di Bawah Rp6.500?

Harga Ethereum saat ini berkonsolidasi di kisaran $2.484 (sekitar Rp40,5 juta). Meskipun sempat mencoba menembus resistance $2.700 (Rp44 juta), harga kembali terkoreksi secara bertahap. Penurunan ini ditandai dengan terbentuknya pola lower highs, mengindikasikan momentum yang melemah dalam jangka pendek.
Namun, aksi jual yang terjadi tergolong moderat. Volume perdagangan juga menurun, menandakan bahwa tekanan bearish tidak sepenuhnya meyakinkan. Jika ETH mampu mempertahankan area support di atas $2.450 (Rp39,9 juta) dan kembali menembus level $2.550–$2.700 (Rp41,6 juta–Rp44 juta), maka peluang breakout menjadi sangat besar.
Secara teknikal, ETH kini berada di bawah Exponential Moving Average (EMA) 34 hari, namun masih bertahan di atas Simple Moving Average (SMA) 100 hari di kisaran $2.559 (Rp41,7 juta). Ini menunjukkan bahwa struktur harga belum benar-benar berubah ke arah bearish. Jika level SMA ini mampu dipertahankan, ETH bisa segera memantul dan membentuk gelombang kenaikan baru.
Sentimen pasar tetap positif secara umum, terutama dengan tren menurunnya pasokan di exchange. Analis seperti Quinten Francois menyatakan bahwa kondisi ini bisa menjadi pemicu reli besar, sebagaimana yang pernah terjadi di siklus bullish sebelumnya.
Penurunan pasokan Ethereum di exchange menjadi sinyal penting bagi para pelaku pasar crypto. Kombinasi antara indikator on-chain yang bullish dan konsolidasi harga yang stabil membuka peluang breakout yang kuat dalam waktu dekat. Namun, trader tetap perlu memperhatikan level-level teknikal dan volume sebelum mengambil keputusan masuk.
Baca Juga: XRP Terjun Bebas! Apakah Ini Pertanda Badai Besar di Dunia Crypto?
Itu dia informasi terkini seputar kripto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia kripto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading kripto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.
Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portofolio tracker hanya di Pintu Pro. Telah hadir juga fitur Pintu Pro Futures, dimana Anda dapat membeli bitcoin leverage, trading btc futures, eth futures hingga sol futures secara mudah dari desktop Anda!
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: