Jakarta, Pintu News – Bitcoin sempat mencapai level tertinggi mingguan di angka $110.653 pada hari Senin, namun saat ini mengalami penurunan sebesar 4,15% dan menyentuh level terendah $103.600 pada hari ini.
Ketegangan yang meningkat antara Iran dan Israel — dengan laporan bahwa Israel mungkin sedang mempersiapkan aksi militer terhadap Iran — telah memicu sentimen “risk-off”, dan Bitcoin ikut bereaksi terhadap kondisi ini.
Pada 13 Juni 2025, harga Bitcoin tercatat berada di level $103,371 atau setara dengan Rp1.690.367.720, mengalami penurunan 4,15% dalam 24 jam terakhir. Sepanjang periode ini, BTC sempat menyentuh level tertingginya di Rp1.763.550.957, dan harga terendahnya di Rp1.675.302.381.
Dilansir dari CoinMarketCap, kini kapitalisasi pasar Bitcoin berada di sekitar $2.06 triliun, dengan volume perdagangan dalam 24 jam terakhir yang naik 32% menjadi $67.32 miliar.
Baca juga: 3 Crypto yang Diborong Setelah Data CPI AS Melambat dan Inflasi Terkendali!
Dari sudut pandang teknikal, koreksi yang terjadi saat ini dianggap masih normal. Harga BTC sebelumnya naik sekitar 10% dari tanggal 6 Juni hingga Selasa, sehingga penurunan sebesar 3,5% dinilai sebagai bagian dari pergerakan rutin.
Peneliti Bitcoin, Axel Adler Jr, juga mengungkapkan hal serupa dan menyebut pasar saat ini sedang berada di “titik pembalikan lembut” (soft reversal point).
Dengan menggunakan grafik dominasi posisi futures Bitcoin, Adler Jr menjelaskan bahwa penurunan harga kemungkinan terjadi karena posisi long mengambil keuntungan di area resistance, yang diperkuat oleh volume short yang agresif.
Ia mengatakan:
“Ini adalah contoh klasik dari ‘soft reversal point’ setelah tren naik: selama pendanaan tetap positif namun open interest menurun, kita bisa mengharapkan koreksi jangka pendek atau konsolidasi di bawah $108K.”
Meskipun konsolidasi di kisaran $108.000 tidak serta-merta mematahkan momentum bullish, analisis fraktal menunjukkan adanya kemungkinan penurunan yang lebih dalam ke depannya.
Dilansir dari Cointelegraph (13/6), reli Bitcoin dari $100.500 hingga mencapai $110.000 baru-baru ini menunjukkan pola yang mirip dengan pergerakan pada Januari 2025, saat harga BTC memantul dari $91.700 ke $102.700.
Baca juga: Top 5 Altcoin yang Layak Dibeli Saat Ethereum (ETH) Melonjak, Menurut Analis Crypto!
Pengamatan saat ini mengungkap pola fraktal yang menarik namun berpotensi bearish. Pola fraktal adalah tren yang berulang yang bisa menghasilkan aksi harga serupa karena kondisi pasar yang identik.
Dalam grafik yang dianalisis, pola ini terdiri dari tiga sinyal utama:
Jika pola fraktal ini valid, Bitcoin bisa mengalami penolakan tajam dan turun hingga sekitar $100.000, di mana terdapat zona dukungan yang kuat berdasarkan area likuiditas pada grafik.
Untuk mengonfirmasi pola ini, harga BTC perlu terus turun dan menembus level terendah hari Senin sekitar $105.000.
Hal ini memunculkan kekhawatiran bahwa Bitcoin mungkin sedang berada dalam bull trap — situasi di mana reli harga justru menipu investor sebelum penurunan besar terjadi.
Namun, pola ini akan tidak valid (terbantahkan) jika Bitcoin berhasil kembali dan bertahan di atas $108.000, karena hal ini akan meniadakan sinyal “high gagal” dan menunjukkan kelanjutan tren bullish.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Telah hadir juga fitur Pintu Pro Futures, dimana kamu bisa beli bitcoin leverage, trading btc futures, eth futures hingga sol futures secara mudah dari desktop kamu!
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: