
Jakarta, Pintu News – Harga Bitcoin melonjak kembali melewati angka $106.000 pada hari Selasa hingga hari ini, setelah sebelumnya sempat turun tajam selama akhir pekan hingga menyentuh di bawah level krusial $100.000.
Pemulihan ini terjadi di tengah meredanya ketegangan geopolitik dan terus meningkatnya permintaan dari institusi, yang memperkuat ketahanan Bitcoin meskipun mengalami volatilitas belakangan ini.
Lalu, bagaimana pergerakan harga Bitcoin saat ini?

Pada 25 Juni 2025, harga Bitcoin tercatat berada di level $106,371 atau setara dengan Rp1.728.787.633 mengalami kenaikan 0,54% dalam 24 jam terakhir. Sepanjang periode ini, BTC sempat menyentuh level terendahnya di Rp1.715.136.155, dan harga tertingginya di Rp1.738.695.187.
Dilansir dari CoinMarketCap, kini kapitalisasi pasar Bitcoin berada di sekitar $2.11 triliun, dengan volume perdagangan dalam 24 jam terakhir yang turun 24% menjadi $49 miliar.
Baca juga: 3 Altcoin yang Berpotensi Cetak All-Time High Baru di Akhir Juni 2025!
Selama akhir pekan, harga Bitcoin turun hingga $98.500 — penurunan pertama di bawah angka enam digit dalam lebih dari 45 hari — akibat kekhawatiran atas meningkatnya konflik di Timur Tengah.
Per tanggal 24 Juni 2025, data dari CoinGecko menunjukkan bahwa Bitcoin diperdagangkan di kisaran $106.026, sempat naik 5,7% dalam 24 jam terakhir. Fluktuasi harga dalam sehari ini mencerminkan tingkat volatilitas yang tinggi, namun juga menunjukkan adanya dukungan kuat di level harga yang lebih rendah.
Data dari TradingView mengonfirmasi bahwa harga Bitcoin sempat menyentuh titik terendah lokal di sekitar $102.650 di Binance pada hari Jumat sebelum mengalami pemulihan.
Pada hari Senin, pemulihan ini bertepatan dengan pengumuman gencatan senjata antara Israel dan Iran oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang turut meredakan kecemasan investor di pasar global.
Produk investasi kripto mencatat arus masuk (inflows) yang kuat minggu lalu. Berdasarkan laporan CoinShares tanggal 20 Juni, produk ETP (Exchange-Traded Products) crypto membukukan arus masuk bersih sebesar $1,24 miliar, dengan $1,1 miliar di antaranya masuk ke dana Bitcoin.

ETF Bitcoin spot milik BlackRock (dengan kode IBIT) memimpin lonjakan tersebut, mendorong total arus masuk dana kripto sejak awal tahun menjadi lebih dari $15,1 miliar.
Arus dana ini mencerminkan minat institusional yang berkelanjutan, bahkan ketika harga Bitcoin mendekati rekor tertinggi sepanjang masa.
Baca juga: Harga Ethereum Bertahan di $2.400 Hari Ini (25/6/25): Mampukah ETH Tembus $3.000?
Dengan nilai aset kelolaan (assets under management) dalam ETF Bitcoin yang terus meningkat, dan lebih dari 126 perusahaan publik yang kini menyimpan BTC dalam kas mereka, fondasi untuk permintaan jangka panjang tampak tetap kokoh.
Meskipun terjadi aksi jual selama akhir pekan, pasar derivatif Bitcoin menunjukkan ketahanan. Data dari CoinGlass mengungkapkan bahwa total open interest di pasar futures bertahan di kisaran $68 miliar. Likuidasi posisi panjang (long liquidations) hanya mencapai $193 juta — sekitar 0,3% dari total.
Pasar options di Deribit juga mencerminkan sentimen optimis, dengan konsentrasi open interest pada harga strike $110.000 dan $120.000 untuk kedaluwarsa mendatang.
Data dari Santiment menunjukkan bahwa sentimen investor ritel menurun ke level paling bearish sejak April, sementara metrik on-chain dari Glassnode mengindikasikan akumulasi oleh pemegang besar (whales) Bitcoin.
Kombinasi antara sentimen negatif dari investor kecil dan aksi beli dari whales sering kali menjadi sinyal awal dari pembalikan harga ke arah bullish, yang turut mendukung pemulihan harga Bitcoin.
Tingkat hashrate penambangan Bitcoin turun sebesar 8% dalam sepekan terakhir, dari 943 juta menjadi 865 juta terahashes per second.
Para analis menilai penurunan ini disebabkan oleh gangguan listrik sementara, bukan karena masalah sistemik. Sementara itu, arus keluar dari bursa (exchange outflows) meningkat, menunjukkan bahwa para pemegang memilih penyimpanan mandiri (self-custody) daripada menjual karena panik.
Baca juga: Robert Kiyosaki Ramal Bitcoin Bakal Ambruk, Apa yang Terjadi?
Data cost basis dari Glassnode juga memperkuat prospek fundamental yang optimis. Saat artikel ini ditulis, Bitcoin diperdagangkan di atas harga dasar pemegang jangka pendek (short-term holder cost basis) sebesar $105.200.
Dan metrik jangka panjang menunjukkan bahwa mayoritas pemegang masih mencetak keuntungan, sehingga menurunkan risiko aksi jual terpaksa (forced selling).
Dengan harga Bitcoin yang mulai pulih dari posisi terendah akhir pekan, para analis kini mengalihkan perhatian mereka ke zona resistensi $110.000. Level ini dianggap sebagai penghalang psikologis dan teknikal yang signifikan.
Jika terjadi breakout (penembusan) di atas level ini, maka bisa memicu gelombang kenaikan berikutnya. Sebaliknya, kegagalan untuk merebut kembali level ini dapat menyebabkan fase konsolidasi berlanjut.
QCP Capital menekankan pentingnya kisaran antara $100.000 hingga $110.000, dengan catatan bahwa pergerakan di luar kisaran ini bisa “membangkitkan kembali minat pasar secara lebih luas.”
Ahli strategi dari IG Markets, Tony Sycamore, sebelumnya juga telah menyoroti $110.000 sebagai level resistensi utama berikutnya.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Telah hadir juga fitur Pintu Pro Futures, dimana kamu bisa beli bitcoin leverage, trading btc futures, eth futures hingga sol futures secara mudah dari desktop kamu!
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: