
Jakarta, Pintu News – Pasar kripto kembali dihebohkan dengan kisah seorang trader yang dikenal dengan nama “Qwatio”. Dalam waktu singkat, Qwatio berhasil mengumpulkan keuntungan yang fantastis sebelum akhirnya mengalami kerugian yang dramatis.
Kisah ini tidak hanya menarik perhatian komunitas kripto tetapi juga menjadi pelajaran penting tentang risiko dan volatilitas dalam trading kripto.
Simak informasi lengkapnya di artikel ini!
Qwatio memulai petualangannya di dunia kripto dengan mencetak keuntungan lebih dari $6,8 juta dalam satu hari. Keberhasilan ini diraih setelah ia menggunakan leverage 50x untuk berinvestasi pada Bitcoin dan Ethereum . Keputusan ini diambil tepat sebelum sebuah kebijakan eksekutif yang dikeluarkan oleh Trump mengguncang pasar kripto.
Setelah mengamankan keuntungan tersebut, Qwatio menarik marginnya dan membiarkan likuidasi sebesar 160.000 ETH ($306 juta), yang berdampak besar pada penyedia likuiditas Hyperliquid. Sebagai tanggapan, Hyperliquid langsung memangkas leverage maksimum untuk ETH dari 50x menjadi 25x, dalam upaya mengurangi risiko serupa di masa depan.
Baca juga: Permintaan Riil Dorong Harga Pi Network Naik, Ini Kata Analis Crypto!
Efek dari keberhasilan Qwatio tidak berhenti sampai di situ. Beberapa trader lain mulai meniru gaya tradingnya, salah satunya dengan memanipulasi token JELLY yang menyebabkan kerugian tambahan sebesar $12 juta bagi penyedia likuiditas.
Qwatio sendiri kemudian menjadi sasaran pemburuan oleh sekelompok “whale” yang dipimpin oleh pengguna bernama “CBB”.
Dalam salah satu insiden, harga Bitcoin (BTC) melonjak 2,5%, namun Qwatio berhasil mempertahankan posisinya dengan menambah margin secara cepat. Namun, tekanan terus berlanjut dan Qwatio harus berjuang keras untuk mempertahankan posisi tradingnya.
Baca juga: 5 Altcoin Murah di Bawah Rp10.000 yang Layak Dipantau Bulan Juli 2025
Qwatio sempat mengungkapkan identitasnya dengan mengkonfirmasi kepemilikan sebuah dompet yang terkait dengan token MELANIA. Namun, setelah mendapatkan perhatian yang tidak diinginkan, ia menghapus postingannya dan mengubah nama dompetnya menjadi “falling”.
Meskipun ada kejadian tersebut, Lookonchain melaporkan bahwa dompet Qwatio masih menunjukkan keuntungan total lebih dari $10 juta. Namun, nasib buruk belum berakhir. Dalam tiga hari, Qwatio mengalami likuidasi sebanyak enam kali, dengan kerugian mencapai hampir $10 juta. Kerugian terbesar terjadi pada perdagangan Ethereum (ETH) terhadap Tether di Binance, yang mencapai $3,37 juta.
Meski demikian, Qwatio tidak menyerah dan baru saja menyetor $4,5 juta USDC untuk kembali berinvestasi pada Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH).
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro. Telah hadir juga fitur Pintu Pro Futures, dimana kamu bisa beli bitcoin leverage, trading btc futures, eth futures hingga sol futures secara mudah dari desktop kamu!
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi