Bear market tampaknya tidak mengurangi antusiasme salah satu pendukung Bitcoin Bull Tim Draper untuk terus mengakumulasi aset cryptocurrency-nya.
Draper memiliki kesempatan untuk berbagi informasi seputar crypto di ajang Web Summit 2022 yang diselenggarakan di Kota Lisbon, Portugal, pada tanggal 1-4 November 2022. Pada kesempatan tersebut, sang miliarder membagikan prediksi harga Bitcoin yang akan mencapai harga $250.000 di pertengahan tahun 2023.
Seperti apakah prediksi Tim Drapper tentang prediksi harga Bitcoin tersebut dan atas dasar apa Drapper membuat prediksi tersebut? Simak informasinya berikut ini.
Dilansir dari laman Decrypt, Draper mengatakan bahwa Bitcoin mampu membantu melawan inflasi. Menurutnya, Bitcoin memiliki kemampuan dalam melindungi nilai uang terhadap tata kelola keuangan tradisional yang buruk yang mengakibatkan terjadinya inflasi. Hal inilah yang membuatnya percaya bahwa harga Bitcoin akan mencapai $250.000 pada tahun 2023 nanti.
Baca Juga: Michael Saylor Melalui MicroStrategy Borong dan Hold 130.000 Bitcoin!
Ini bukan kali pertamanya Draper memberikan prediksi harga Bitcoin. DIlansir dari laman CNBC, ketika Bitcoin diperdagangkan di sekitar harga $500 pada tahun 2014 yang lalu, Drapper mengatakan bahwa Bitcoin akan mencapai harga $10.000 dalam waktu 3 tahun ke depan.
Berdasarkan data dari Coindesk, 3 tahun setelah Drapper mengeluarkan prediksinya atau tepatnya pada Desember 2017, Bitcoin mencapai harga lebih dari $10.000 dan melonjak ke level harga tertinggi lebih dari $18.900 pada 19 Desember 2017 sebelum akhirnya meluncur ke level terendah di harga $7.270 pada awal tahun 2018.
Dilansir dari laman CNBC, Draper mengatakan bahwa sebagian besar engineer Bitcoin sedang berusaha meningkatkan kinerja Bitcoin saat ini. Pada November 2021 yang lalu, CNBC mengungkapkan bahwa Bitcoin telah melakukan upgrade pertamanya sejak 4 tahun yang lalu yang dikenal sebagai Taproot.
Upgrade tersebut mulai berlaku pada bulan November 2021 dan dilaporkan akan berkontribusi terhadap privasi dan efisiensi transaksi yang lebih besar. CNBC melaporkan bahwa upgrade ini juga dimaksudkan untuk membuka potensi smart contract pada blockchain Bitcoin.
Dilansir dari laman CNBC, Drapper mengatakan bahwa Bitcoin bekerja seperti Microsoft di dunia software atau Amazon di dunia e-commerce. Dia percaya bahwa Bitcoin di masa depan akan menjadi pusat dari semua aktivitas keuangan setidaknya dalam jangka waktu 2 hingga 3 dekade ke depan.
Dilansir dari laman Decypt, Draper berpendapat bahwa gelombang adopsi Bitcoin yang berdampak pada lonjakan harga berikutnya akan didorong oleh wanita.
Lebih lanjut, Draper mengatakan bahwa wanita akan menjadi orang berpengaruh yang membawa Bitcoin ke harga $250.000 mengingat wanita memegang peranan besar dalam mengendalikan sekitar 80% dari pengeluaran ritel. Ia menambahkan bahwa saat ini banyak wanita yang belum benar-benar bisa membeli makanan, pakaian, dan tempat tinggal dengan menggunakan Bitcoin.
Saat banyak wanita mulai dapat bertransaksi Bitcoin untuk memenuhi kebutuhannya dan keluarganya sehari-hari di masa depan, maka menurut Drapper tidak ada lagi alasan bagi mereka untuk menggunakan mata uang fiat. Wanita tak hanya memegang peran penting dalam pengeluaran ritel tapi juga dinilai cukup bullish dalam berinvestasi crypto.
Hal ini dibuktikan oleh sebuah survei dilakukan oleh BlockFi, sebuah platform investasi, kepada wanita di seluruh Amerika Serikat tentang pandangan dan partisipasi mereka dalam industri crypto antara bulan September 2021 dan Maret 2022. Seperti apakah hasil survei tersebut? Simak informasi tentang Survei: Mayoritas Investor Wanita Bullish Pada Crypto di sini!
Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: