5 Fakta Kenapa Perusahaan Treasury Crypto Kehilangan Daya Beli di September 2025

Di-update
September 18, 2025
Gambar 5 Fakta Kenapa Perusahaan Treasury Crypto Kehilangan Daya Beli di September 2025

Jakarta, Pintu News – Pada awal tahun 2025, banyak perusahaan digital asset treasury (DAT) seperti Strategy, BitMine, dan SharpLink agresif mengakumulasi aset kripto utama seperti Bitcoin , Ethereum , dan Solana .

Namun, memasuki September, strategi tersebut justru berbalik menjadi bumerang. Berdasarkan laporan dari Kaiko dan Artemis Analytics, mereka kini menghadapi penurunan nilai pasar yang tajam, tekanan saham, dan skeptisisme dari investor.

1. Perusahaan DAT Tambah Aset, Tapi Daya Beli Malah Turun

Sepanjang 2025, perusahaan DAT seperti Strategy (MSTR) terus menambah kepemilikan aset kripto. Strategy sendiri telah membeli lebih dari 190.000 BTC hanya dalam waktu sembilan bulan, dengan total kepemilikan lebih dari 638.000 BTC.

Namun menurut Kaiko, akumulasi ini belum cukup menahan penurunan nilai pasar aset (mNAV). Penurunan nilai ini menunjukkan bahwa meski perusahaan menambah kepemilikan crypto, nilai ekuitas mereka di pasar saham terus menurun.

Hal ini membuat perusahaan kehilangan daya beli, karena harga saham anjlok lebih cepat dibanding pertumbuhan nilai aset digital yang mereka simpan.

Baca Juga: Prediksi Mengejutkan Jake Claver, CEO Digital Ascension Group: XRP Akan Tembus $25!

2. Harga Saham Anjlok Akibat Skeptisisme Investor

BeInCrypto melaporkan bahwa Next Technology Holding (NXTT) mengalami penurunan harga saham hampir 5% setelah mengumumkan rencana menggalang dana $500 juta (Rp8,26 triliun) untuk membeli lebih banyak Bitcoin.

Meski perusahaan telah memiliki 5.833 BTC senilai sekitar Rp108 triliun, pasar justru menanggapi negatif. Ini mencerminkan kekhawatiran investor bahwa model bisnis treasury crypto tidak cukup kuat di tengah volatilitas aset digital.

Kasus lebih parah terjadi pada saham NAKA milik KindlyMD, yang anjlok hingga 55% setelah PIPE shares dilepas ke pasar, menggenapkan total penurunan hingga 90% dalam sebulan.

Baca Juga: Prediksi Mengejutkan Jake Claver, CEO Digital Ascension Group: XRP Akan Tembus $25!

3. Analis Sebut Treasury Crypto ā€œSkema Ponziā€?

CEO KindlyMD, David Bailey, menyatakan bahwa volatilitas sudah diperkirakan dan menyebutnya sebagai bagian dari strategi jangka panjang. Namun kritik tajam datang dari tokoh anti-crypto seperti Peter Schiff, yang menyebut perusahaan treasury berbasis Bitcoin sebagai ā€œskema Ponzi berbentuk piramida.ā€

Schiff menyoroti penurunan harga saham NAKA hingga 96% sejak Mei sebagai bukti nyata risiko struktural dari model akumulasi aset kripto oleh perusahaan publik.

Tak hanya NAKA, MicroStrategy juga mencatat penurunan nilai NAV multiple dari 1,75x pada Juni menjadi 1,24x pada September, yang secara efektif menghambat aksi pembelian BTC baru.

4. Usulan Tokenisasi Saham DAT untuk Perluas Likuiditas

Di tengah krisis ini, beberapa analis DeFi mengusulkan langkah berani: tokenisasi saham perusahaan DAT agar bisa diakses oleh komunitas investor crypto-native.

Analis bernama Ignas menyebut bahwa tokenisasi dapat membuka peluang arbitrase, memperluas likuiditas ke ekosistem on-chain, dan memikat minat baru dari ā€œcrypto degenā€ yang selama ini tidak ikut berinvestasi di pasar saham tradisional.

Namun, dia juga mengakui bahwa menambahkan spekulasi baru ke instrumen yang sudah volatil bisa membawa risiko tambahan, terutama jika tanpa dukungan regulasi dan transparansi yang kuat.

5. Strategi Treasury Terjebak Antara Inovasi dan Kenyataan Pasar

Fakta menarik dari laporan ini adalah kontradiksi yang dihadapi DAT. Di satu sisi, mereka membantu menjaga harga crypto tetap kuat lewat akumulasi. Namun di sisi lain, saham mereka hancur karena investor mempertanyakan keberlanjutan model bisnis tersebut.

Meskipun strategi ini sempat mendongkrak harga spot Bitcoin dan Ethereum, tekanan dari pasar modal membuat banyak perusahaan DAT ā€œkehabisan napas.ā€ Beberapa bahkan belum menjajaki pembiayaan berbasis utang, yang bisa memperparah tekanan kas mereka ke depan.

Kondisi ini menggambarkan tantangan besar bagi masa depan perusahaan yang mengadopsi crypto sebagai aset treasury utama.

Baca Juga: Analis Maartunn Sebut Pola Pasar Kripto Desember 2024 Kembali Terulang, Apa Artinya?

Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. CekĀ harga bitcoin hari ini,Ā harga solana hari ini,Ā pepe coinĀ dan harga asetĀ cryptoĀ lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalamanĀ trading cryptoĀ yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalamanĀ web tradingĀ dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->