Dilansir dari Decrypt, per 30 Desember 2022, Bank sentral Turki mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan serangkaian tes pertama untuk mata uang digital yang telah lama direncanakan. Selain itu, Bank Sentral Republik Turki (CBRT) juga mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk terus menjalankan pengujian Lira, mata uang Turki, digital pada tahun 2023.
Sumber: Twitter
Menurut laporan yang dibagikan akun Twitter resmi milik Central Bank of Turki, pada kuartal pertama 2023, mereka akan terus menjalankan uji coba terbatas, yang mana hanya bisa diketahui oleh stakeholders teknologi, sebelum akhirnya memasukkan bank-bank terpilih dan beberapa perusahaan teknologi keuangan dalam proyeknya.
Di laporan tersebut juga dikatakan bahwa âTemuan yang diperoleh dari tes ini akan dibagikan kepada publik melalui laporan evaluasi yang komprehensif.â
Uji coba yang akan dilakukan selanjutnya adalah mengeksplorasi âpenggunaan teknologi ledger terdistribusi dalam sistem pembayaran dan integrasi teknologi ini dengan sistem pembayaran instan.â
Baca juga: Bank Central China: âTransaksi Uang Digital China Capai 100 Miliar Yuan!â
Dilaporkan Decrypt, Bank Sentral Turki telah mengerjakan CBDC atau versi digital dari mata uang fiat negara-nya, selama bertahun-tahun. CBDC adalah aset digital yang didukung oleh bank sentral, yang sangat berbeda dari Bitcoin ataupun Ethereum. CBDC pada dasarnya tersentralisasi, di mana terdapat kekuatan sentral, seperti pemerintah atau bank sentral yang mengontrol prosesnya.
Di tahun 2022, beberapa negara di seluruh dunia juga dilaporkan tengah mengerjakan berbagai tahap penelitian untuk meluncurkan CBDC. Pada bulan November 2022, berita mengenai bank sentral Jepang yang sedang merencanakan eksperimen CBDC dengan megabank negara tersebut muncul di beberapa platform media.
Sementara itu, Reserve Bank of India juga telah mengusulkan contoh rupee digitalnya secara bertahap. Dalam hal ini, ekonomi China sudah jauh di depan, di mana warga negara-nya sudah bisa membelanjakan yuan digital.
Tak kalah, BI juga sudah merencakan luncurkan mata uang digital Indonesia, yang bisa kamu baca lengkap disini!
Menurut laporan Decrypt, latar belakang Bank sentral Turki ingin meluncurkan mata uang digital dikarenakan mata uang negara tersebut menjadi salah satu mata uang dengan perkembangan yang cukup buruk, didukung oleh hilangnya 29% nilai Lira. Karena hal ini, warga Turki tertarik dengan aset digital seperti Bitcoin.
Pada tahun 2020, Ali Babacan, anggota pendiri DEVA, partai oposisi Turki, mengatakan kepada Decrypt bahwa Lira digital tidak akan menyelesaikan masalah kesengsaraan ekonomi negara. Meski begitu, salah satu perwakilan pemerintah Turki menyatakan bahwa âidentifikasi digital sangat penting untuk berkembangnya proyek mata uang digital ini.â
Referensi: