Dalam waktu 7 hari terakhir dari tanggal 3 Januari hingga 10 Januari 2023, harga Bitcoin menunjukkan kenaikan yang signifikan. Dilansir dari Cointelegraph, ada beberapa hal dan peristiwa yang mendukung kenaikan harga BTC dalam seminggu terakhir.
Kira-kira mengapa BTC bisa mengalami kenaikan harga signifikan? Sebelum itu, simak dulu harga Bitcoin per 10 Januari 2023 dalam rentang waktu 1 minggu berdasarkan market Pintu berikut ini!
Bagaimana harga BTC dalam rentang waktu 1 minggu? Dilansir dari market Pintu, harga BTC mengalami kenaikan yang signifikan sebanyak 2,46%. Harga BTC sempat menyentuh harga tertingginya pada 10 Januari 2023 di harga Rp270.796.826, dan menyentuh titik terendahnya pada 3 Januari 2022 di harga Rp259.062.428.
Baca Juga: Pertama Kalinya, Australia Punya ATM Bitcoin yang Terintegrasi Lightning Network!
Dilansir dari Cointelegraph, sejak harga Bitcoin menguat ke level $18.000 yang mana setara dengan Rp280.682.100 (kurs $1 = Rp15.593) pada 14 Desember 2022, open interest future contract BTC telah melonjak. Harga BTC belum recovery dari level tertinggi bulan Desember, tetapi secara bertahap telah naik sejak level terendah bulanan pada 19 Desember di $16.476. Menurut data dari Coinglass, menunjukkan bahwa 58% dari opsi open BTC adalah long daripada short.
Jika inflasi telah mencapai puncaknya, ada kemungkinan Federal Reserve dapat mempertimbangkan kembali kenaikan suku bunga agresifnya. Menurut Cointelegraph, banyak para trader yang setuju bahwa harga BTC bisa naik jika Federal Reserve mengubah kebijakan pengetatan kuantitatif dan kenaikan suku bunga saat ini.
Dilansir dari Cointelegraph, pada tanggal 31 Januari, FOMC akan mulai mengadakan pertemuan, dan keputusan tentang suku bunga. Jika data ekonomi bagus, hal tersebut bisa mempengaruhi keputusan FOMC dan memberi tekanan lebih pada open short.
Pasalnya, para investor saat ini sedang menunggu laporan Inflasi Harga Konsumen (CPI) keluar pada 12 Januari untuk mengetahui lebih lanjut tentang apa yang mungkin dilakukan Fed.
Posisi short secara langsung membantu untuk mendorong harga Bitcoin lebih tinggi dengan menerapkan pembelian otomatis. Pada 8 Januari 2023, ada $130,25 juta dalam short BTC dilikuidasi, jumlah tertinggi sejak 9 November 2022 dan menurut Cointelegraph hal tersebut telah membantu meningkatkan harga Bitcoin.
Baca Juga: Suku Bunga Acuan Bakal Diterapkan untuk 3 Aset Crypto Metaverse Ini, Apa Dampaknya Bagi Investor?
Dilansir dari Cointelegraph, kepercayaan para investor pada pasar crypto meningkat karena mereka berpikir Federal Reserve AS akan terus menaikkan suku bunga dalam langkah-langkah kecil hingga 2023. Ini karena ada tanda-tanda bahwa strategi Fed berhasil.
Dalam pernyataan Fed, kemungkinan pergeseran kebijakan tetap terbuka dan terkait dengan inflasi:
“Komite mengantisipasi adanya kenaikan yang berkelanjutan dalam kisaran target akan sesuai untuk mencapai sikap kebijakan moneter yang cukup ketat untuk mengembalikan inflasi ke 2% dari waktu ke waktu. Dalam menentukan laju kenaikan di masa depan dalam kisaran target, Komite akan mempertimbangkan pengetatan kumulatif kebijakan moneter, kelambanan kebijakan moneter yang mempengaruhi aktivitas ekonomi dan inflasi, serta perkembangan ekonomi dan keuangan.”
<meta charset="utf-8">dikutip dari Cointelegraph, Selasa (10/1/2023)
Baca Juga: 4 Tokoh Terkenal Prediksi Harga Bitcoin 2023-2025: Bisa Capai $250.000?
Dikutip dari Cointelegraph, Indeks Dolar AS (DXY) yang turun juga merupakan pertanda baik lainnya untuk harga Bitcoin. Ketika DXY turun, para investor cenderung lebih optimis dengan aset lainnya seperti aset crypto, Bitcoin.
Berdasarkan dari hasil analisa S&P 500, Dow dan Nasdaq yang memberikan gambaran umum untuk ekonomi, jika dilihat dari grafik diatas, saat ini Bitcoin dan indeks saham utama memiliki koefisien korelasi yang tinggi. Oleh karena itu, jika suku bunga turun dan ekonomi tumbuh, Bitcoin dapat terus reli dengan pasar ekuitas yang bullish.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: