Semakin Banyak Dirangkul Warganya, Lembaga Sekuritas Filipina Mulai Kerjakan Regulasi Crypto

Updated
January 30, 2023
Gambar Semakin Banyak Dirangkul Warganya, Lembaga Sekuritas Filipina Mulai Kerjakan Regulasi Crypto

Siap adopsi crypto, dilaporkan oleh Cointelegraph (30/1/23), regulator sekuritas Filipina sedang memberlakukan peraturan yang lebih ketat untuk crypto, termasuk perusahaan crypto, dan produk keuangan lainnya yang menggunakan teknologi blockchain.

Undang-undang Terkait Crypto di Filipina

Undang-undang Crypto di Filipina

Securities and Exchange Commission (SEC) atau Komisi Sekuritas dan Bursa Filipina dilaporkan sedang berusaha untuk memasukkan mata uang crypto ke dalam cakupannya dengan memperkuat otoritas industri mata uang crypto di bawah rancangan peraturan baru.

Menurut laporan media lokal, Manila Bulletin, pada 25 Januari 2023, regulator sekuritas mengajukan rancangan peraturan terkait komentar publik yang berkaitan dengan produk dan layanan keuangan yang juga mencakup mata uang crypto serta produk keuangan digital.

Dalam sebuah pernyataan, SEC Filipina mengatakan bahwa rancangan peraturan tersebut akan mengoperasionalkan undang-undang yang baru saja ditandatangani, yang berisikan “pembuatan peraturan, pengawasan, inspeksi, pemantauan pasar, dan lebih banyak kekuatan penegakan hukum.”

Lebih lanjut, undang-undang baru ini juga memperluas definisi sekuritas dengan memasukkan “produk sekuritas yang diberi token” atau produk keuangan lainnya yang menggunakan blockchain atau teknologi buku besar terdistribusi (DLT).

Produk keuangan lainnya, termasuk produk dan layanan keuangan digital yang berkaitan dengan produk serta layanan yang diakses dan dikirimkan melalui saluran digital beserta penyedia layanannya, juga akan berada di bawah kewenangan SEC.

Baca juga: Pertama di Asia, ETF Bitcoin Rilis di Negara Ini!

Peran SEC Filipina Terhadap Crypto

Tak hanya itu, SEC Filipina berperan untuk menegakkan peraturan sekuritas, yang mencakup membatasi penyedia layanan untuk memungut bunga dan biaya. Regulator juga akan memiliki wewenang untuk mendiskualifikasi atau menangguhkan direktur, eksekutif, atau karyawan lain yang ditemukan melanggar hukum. Selebihnya, regulator juga dapat menangguhkan seluruh operasi perusahaan.

Undang-undang Filipina mengizinkan SEC untuk membuat aturannya sendiri, memperbolehkan mereka menerapkan undang-undang di yurisdiksinya. Bank sentral Filipina dan regulator asuransi negara itu juga diizinkan untuk membuat aturan untuk melengkapi undang-undang terkait.

Menurut laporan Cointelegraph, perkembangan terbaru ini menandai kelanjutan dari sikap ketat regulator Filipina terhadap mata uang crypto.

Perkembangan Crypto di Filipina

Perkembangan Crypto di Filipina

Pada bulan Agustus 2022, bank sentral Filipina mengatakan bahwa mereka mengambil jeda selama tiga tahun untuk menerima aplikasi penyedia layanan aset virtual (VASP) baru, dengan proses yang diharapkan akan dibuka kembali pada 1 September 2025 mendatang.

Lalu, pada akhir Desember 2022, SEC Filipina memperingatkan masyarakat agar tidak menggunakan bursa yang tidak terdaftar yang beroperasi di negara tersebut dengan mengklaim bahwa sejumlah bursa “secara tidak sah mengizinkan” warga Filipina untuk mengakses platform mereka.

Menyusul Taiwan dan Hong Kong, kini Filipina menjadi negara Asia yang mengadopsi crypto dengan menggerakkan regulasi yang cukup ketat.

Dilansir dari Bitconist, terlepas dari kenyataan bahwa pemerintah Filipina baru mengerjakan peraturan seputar mata uang crypto, beberapa bisnis di Filipina faktanya telah menerima pembayaran dalam Bitcoin dan mata uang crypto lainnya. Pembayaran dengan crypto ini termasuk di toko online, restoran, dan bahkan beberapa bank.

Selain itu, tercatat semakin banyak orang Filipina yang berinvestasi dalam mata uang crypto untuk perdagangan dan investasi jangka panjang. Hal ini dikarenakan mata uang crypto dapat memberikan hasil investasi yang lebih tinggi daripada saham atau obligasi tradisional. Penggunaan mata uang crypto di Filipina juga diperkirakan akan terus meningkat karena ketersediaannya yang luas dan kemudahan aksesnya. Dengan bantuan dompet seluler, masyarakat Filipina dapat dengan mudah menyimpan dan mentransfer mata uang crypto ke orang atau bisnis yang berbeda.

Tak kalah penting, teknologi blockchain juga digunakan untuk membuat smart contract yang dapat digunakan di berbagai industri seperti perbankan dan asuransi. Secara keseluruhan, masa depan mata uang crypto di Filipina terlihat sangat positif.


Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->