Harga Bitcoin telah menunjukkan kenaikan yang signifikan baik itu dalam jangka waktu harian, mingguan, hingga bulanan. Kenaikan harga BTC tersebut juga beriringan dengan munculnya berita bahwa Bitcoin menjadi aset dengan performa terbaik di tahun 2023 yang mampu mengalahkan S&P 500, emas, dan real estate.
Jika di bulan Januari 2023 harga Bitcoin menunjukkan kenaikan yang signifikan, apakah di bulan Februari 2023 Bitcoin akan bergerak ke arah yang sama? Bagaimana prediksi harga Bitcoin Februari 2023? Simak berita lengkapnya berikut ini!
Bagaimana harga Bitcoin (BTC) selama bulan Januari 2023 ini? Jika dilihat dari grafik di atas, harga BTC mengalami kenaikan yang signifikan hingga 36,84% dalam 1 bulan, yakni dari tanggal 1 Januari – 30 Januari 2023.
Berdasarkan market Pintu, harga BTC sempat menyentuh harga tertingginya di angka Rp358.552.225 pada 26 Januari 2023, dan harga terendahnya di angka Rp257.960.391 pada 2 Januari 2023.
Kira-kira bagaimana prediksi harga Bitcoin Februari 2023 mendatang? Sebelum itu, simak terlebih dulu analisis teknikal yang baru saja dibagikan oleh 2 tokoh ternama di bawah ini!
Fear and Greed Index Crypto baru saja menunjukkan bahwa Bitcoin (BTC) telah berada di luar zona “Fear” selama 11 hari berturut-turut. Dilansir dari Cointelegraph, ini adalah waktu terlama Bitcoin berada di luar zona “Fear” sejak bulan Maret.
Hal ini terjadi ketika Bitcoin mencapai harga $23.955 yang setara dengan Rp358.821.945 (kurs $1 = Rp14.979) pada pukul 20:10 UTC pada 29 Januari 2023 atau 03:10 WIB pada 30 Januari 2023, level tertingginya di tahun ini.
Sementara itu, sentimen Bitcoin saat ini per 30 Januari 2023 berada di zona “Greed” dengan skor 61, level tertinggi sejak BTC menyentuh ATH nya pada 16 November 2021, ketika harganya mencapai $65.000 yang setara dengan Rp973.635.000 (kurs $1 = Rp14.979).
CEO Vailshire Capital, Dr. Jeff Ross, membagikan analisis teknikal untuk harga Bitcoin pada 29 Januari 2023 di akun twitternya yang bernama @Vailshirecap. Ross menunjukkan bahwa lonjakan harga BTC menuju $25.000 dalam jangka pendek mungkin akan terjadi, yang artinya BTC akan mengalami kenaikan lebih dari 5% dalam waktu dekat, jika dibandingkan dengan harga sekarang per 30 Januari 2023.
“Kekuatan #Bitcoin pada grafik 4 jam terus mengesankan. Sementara pergerakan harga cenderung sideways selama lebih dari seminggu, indikator jangka pendek (MACD, RSI) telah direset ulang… dan sekarang naik lebih tinggi. Lonjakan harga ke $25.000 mungkin terjadi,” tulis Ross dalam twitternya.
Beberapa hari yang lalu, BeInCrypto membagikan prediksi harga Bitcoin Februari 2023. Jika dilihat dari grafik di atas, terlihat bahwa harga Bitcoin mungkin berada di gelombang 3 dari 5 gelombang kenaikan (hitam). Gelombang 3 naik hingga menjadi 2,61 kali lebih panjang dari gelombang 1 (putih).
Menurut BeInCrypto, jika hitungannya benar, BTC akan turun menuju level support Fib retracement 0,382 di $20,740 atau level 0,5 di $19,900 sebelum bergerak lagi ke atas. Sementara target yang lebih akurat dapat ditentukan setelah gelombang 4 selesai, wilayah ekstensi 3.61-4.21 di level $26.075 – $27.840.
Di sisi lain, penurunan di bawah level tertinggi gelombang 1 (garis merah) di $18.410 akan membatalkan prospek bullish dan membuat Bitcoin jatuh ke arah $16.000.
Sebagai kesimpulan, prediksi harga Bitcoin Februari 2023, akan mengalami penurunan lebih dulu ke $20.740 sebelum harga naik ke $26.000 atau setara dengan Rp389.532.000 (kurs $1 = Rp14.982). BeInCrypto juga menyampaikan bahwa jika harga Bitcoin terjadi penurunan hingga $18.400 artinya market crypto memasuki tren bearish.
Baca Juga: Ogah Jual BTC! Elon Musk Pertahankan Bitcoin-nya Meskipun Gejolak Pasar Terjadi
Kepala analis dari perusahaan penambangan Bitcoin Blockware, Joe Burnett, mengatakan kepada 43.900 pengikut Twitter-nya pada 30 Januari 2023 bahwa BTC belum bisa mencapai dan melampaui level tertinggi sepanjang masa di $69.000 hingga setelah peristiwa Bitcoin halving berikutnya, yang diperkirakan akan terjadi pada bulan Maret 2024.
Burnett mengatakan bahwa prediksi harga btc 2024 akan mengalami kenaikan setelah halving. “Saya rasa Bitcoin tidak akan mencapai level tertinggi baru sampai setelah halving 2024. Kondisi dovish macro dan penurunan tekanan jual penambang akan mengarah pada kenaikan parabola berikutnya. Dengan menggunakan Energy Gravity sebagai indikator puncak potensial, saya memperkirakan puncak berikutnya adalah $150k – $350k,” tulis Burnett di akun Twitternya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Sumber: