
Jakarta, Pintu News – Saham perusahaan treasury aset digital atau Digital Asset Treasuries (DAT) tengah mengalami penurunan tajam. Berdasarkan analisis dari Tyler Warner (Decrypt), beberapa perusahaan DAT yang sebelumnya menjadi pusat perhatian karena menyimpan aset crypto dalam jumlah besar kini mengalami depresiasi nilai pasar hingga 80%. Penurunan ini mengkhawatirkan para investor dan menjadi refleksi dinamika pasar crypto yang sangat volatil.
Menurut data pasar, harga Bitcoin telah turun sekitar 20% dari rekor tertingginya tahun ini, sedangkan Ethereum tercatat mengalami penurunan sebesar 36%. Penurunan ini memberikan tekanan besar pada perusahaan DAT yang membangun bisnisnya di atas kepemilikan aset kripto tersebut.
Contohnya, Metaplanet — salah satu DAT berbasis Bitcoin — dilaporkan turun hampir 80%, sedangkan SharpLink (SBET) yang fokus pada ETH turun sekitar 70% dari puncaknya. Sementara itu, perusahaan seperti Strategy mengalami penurunan 50% dan BitMine (BMNR) kehilangan 46% dari nilainya.
Baca Juga: Robert Kiyosaki Tetap Optimis, Berencana Beli Lebih Banyak Bitcoin!

Beberapa DAT sudah mulai menjual aset kriptonya untuk mempertahankan likuiditas. ETHZilla dilaporkan menjual sekitar $40 juta (setara Rp670,48 miliar) ETH atau 10% dari total treasury-nya untuk buyback saham.
Sementara itu, Sequans — DAT berbasis BTC — menjual sekitar 970 BTC (senilai sekitar Rp1,63 triliun) guna melunasi utang konversi. Data ini memperkuat kekhawatiran bahwa tekanan pasar dapat memicu aksi jual dari DAT besar lainnya.
Menurut analis Yaroslav Patsira dari CEX.IO, saat saham DAT diperdagangkan di bawah nilai kepemilikan kripto mereka, pasar tidak lagi memberikan nilai tambah terhadap strategi akumulasi mereka. Banyak DAT kini memiliki market net asset value (mNAV) di bawah 1, bahkan mendekati 0,8.
Artinya, nilai saham DAT lebih rendah dari nilai gabungan aset digital yang mereka simpan. Hal ini memunculkan kekhawatiran bahwa investor akan lebih memilih membeli aset kripto secara langsung dibanding melalui saham DAT.

Fakhul Miah dari Gomining Institutional menyatakan bahwa DAT berbasis Bitcoin memiliki kinerja yang relatif lebih stabil dibandingkan DAT multi-aset atau altcoin. Menurutnya, perusahaan dengan neraca keuangan yang lebih bersih cenderung lebih tahan terhadap gejolak pasar.
Sebaliknya, DAT yang mengejar token dengan risiko tinggi lebih rentan terhadap fluktuasi nilai. Hal ini membuat banyak analis memprediksi bahwa DAT-DAT kecil akan terus menjual atau bahkan diakuisisi dalam waktu dekat.

Di tengah gejolak ini, laporan terbaru menyebutkan bahwa Universitas Harvard menambahkan sekitar $350 juta (Rp5,86 triliun) dalam bentuk Bitcoin melalui IBIT selama kuartal ketiga 2025, naik 257% dari kuartal sebelumnya. Langkah ini memperlihatkan kontras antara strategi institusional jangka panjang dan tekanan jangka pendek yang dialami DAT.
Perbedaan pendekatan ini memberi sinyal bahwa meskipun pasar crypto sedang tertekan, investor institusi besar masih melihat potensi jangka panjang, terutama terhadap Bitcoin.
Perusahaan treasury Ethereum bernilai $11 miliar, BitMine, menunjuk CEO baru Chi Tsang menggantikan Jonathan Bates. Tsang sebelumnya memimpin fund ventura dan menjabat posisi senior di HSBC, dan diharapkan mampu membawa transformasi strategis di tengah tekanan pasar saat ini.
Langkah ini dianggap penting untuk mempertahankan kepercayaan investor dan memperkuat manajemen risiko yang kini menjadi fokus utama di sektor DAT.
DAT adalah perusahaan publik yang membangun bisnisnya berdasarkan kepemilikan dan manajemen aset crypto seperti Bitcoin (BTC) atau Ethereum (ETH).
Penurunan nilai aset kripto seperti BTC dan ETH memicu penurunan nilai saham DAT yang sangat bergantung pada aset-aset tersebut, dengan beberapa turun hingga 80%.
Tidak semua, namun beberapa seperti ETHZilla dan Sequans sudah mulai menjual sebagian aset untuk memenuhi kewajiban finansial dan buyback saham.
Harvard justru menambah kepemilikan Bitcoin secara signifikan, menunjukkan keyakinan jangka panjang, berbeda dengan DAT yang terpaksa menjual akibat tekanan likuiditas.
Itu berarti nilai pasar DAT lebih rendah dari nilai total aset crypto yang mereka miliki, menandakan ketidakpercayaan investor terhadap strategi bisnis perusahaan.