Dilaporkan oleh Bein Crypto (15/2/23), warga Argentina secara aktif terus mengadopsi pasar crypto hingga terlibat dalam perdagangan Bitcoin Peer-to-Peer (P2P). Sejak mengalami volume inflasi yang cukup tinggi, angka volume perdagangan Bitcoin P2P di Argentina menjadi konsisten dalam beberapa waktu belakangan ini.
Merasakan dampak inflasi yang cukup tinggi, warga Argentina berbondong-bondong mengadopsi Bitcoin. Menurut Bein Crypto, angka-angka yang mewakili perdagangan Bitcoin P2P di negara ini menunjukan angka konsisten selama 12 bulan terakhir.
Secara singkat, Peer-to-Peer (P2P) trading adalah sebuah metode pertukaran mata uang crypto yang memungkinkan para trader untuk berdagang secara langsung satu sama lain tanpa memerlukan pihak ketiga yang tersentralisasi untuk memfasilitasi transaksi.
Lebih lanjut, volume perdagangan Bitcoin P2P pada Q4 2022 di Argentina menunjukan peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan Q2 dan Q3 2022. Selain itu, dilihat dari cara perdagangannya, Bein Crypto memprediksi bawah jumlah perdagangan Bitcoin P2P di Argentina pada Q1 2023 akan melampaui volume Q4 2022. Hal ini dikarenakan pada bulan Januari dan Februari 2023, negara tersebut telah mencatat adanya kenaikan volume lebih dari 42,8 juta peso Argentina.
Meski bukan rekor tertinggi, namun tren volume yang stabil selama beberapa kuartal terakhir ini memperlihatkan bahwa perdagangan Bitcoin P2P, yang telah ada sejak tahun 2019, sangat populer di Argentina.
Kontributor terbesar untuk fenoma ini adalah kondisi ekonomi Argentina yang telah berjuang selama beberapa tahun terakhir selama inflasi. Tak hanya itu, masyarakat Argentina juga berusaha melindungi kekayaan mereka melalui P2P trading.
Baca juga: Laporin Kepemilikan Crypto Bisa Dapet Diskon Pajak? Cuma Ada di Argentina!
Dilansir dari Crypto News (23/1/23), pengadopsian mata uang crypto di Argentina terus meningkat di tengah melonjaknya inflasi. Sebuah survei mengungkapkan bahwa 17% orang di negara ini membeli crypto pada akhir tahun, dan lebih dari 50% dari jumlah tersebut memilih stablecoin.
Data tersebut dipublikasikan dalam sebuah survei yang dilakukan di negara-negara Amerika Latin oleh Americas Market Intelligence, dan dilaporkan oleh Memo. Dalam penelitiannya, peneliti berbicara dengan 2,400 pengguna ponsel pintar pada November 2022, dan menemukan bahwa 17% orang dewasa di Argentina mengatakan bahwa mereka telah membeli mata uang crypto āsebagai bentuk tabungan atau investasiā dalam 12 bulan terakhir.
Bukan tanpa alasan, menurut Bein Crypto, peningkatan minat terhadap crypto di Argentina diakibatkan oleh inflasi yang tinggi dan Consumer Price Index (CPI) yang terus meningkat. Mengutip Bein Crypto, peso kehilangan hampir 12% terhadap Dolar Amerika Serikat pada bulan Januari 2023. Menurut data di bawah ini, inflasi di Argentina telah mencapai 99%.
Sejak beberapa bulan di tahun lalu, inflasi Argentina terus menerus meningkat hingga saat ini.
Berbeda dengan Argentina yang mengalami peningkatan inflasi, baru-baru ini Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat melaporkan bahwa tingkat inflasi di AS turun menjadi 6,4%. Penasaran dampaknya terhadap crypto? Baca selengkapnya di Tingkat Inflasi AS Turun Jadi 6,4%, Bawa Pertanda Baik Bagi Pasar Crypto?
Saat Argentina menghadapi masalah ekonomi, pemerintah Argentina juga bergelut dengan regulasi mata uang crypto. Menurut laporan, pemerintah sedang mempertimbangkan untuk mengamanatkan prosedur Proof-of-Solvency untuk bursa dan kustodian. Syarat ini dilatarbelakangi oleh runtuhnya FTX tahun lalu.
Tak hanya itu, Komisi Sekuritas Nasional juga sedang mengerjakan persyaratan dan aturan untuk perusahaan crypto. Sedangkan untuk warga yang telah menggunakan crypto di tengah semua gejolak ekonomi, pemerintah berharap insentif pajak akan membuat mereka mengungkapkan kepemilikan mereka.