Menjadi salah satu crypto AI yang menggairahkan sejak awal tahun 2023, Fetch.AI FET" class="news-token" style="display:inline-block" href="/market/fet">(FET) secara aktif telah melakukan beberapa kerja sama dan kolaborasi.
Setelah membangun Fetch.AI Foundation bersama Bosch, baru-baru ini Fetch.AI dilaporkan telah menerima investasi sebesar $40 juta atau Rp602 miliar dari DWF Labs.
Kira-kira, akan dipakai untuk apa ya dana tersebut?
Dilansir dari Coindesk (29/3/23), baru-baru ini protokol crypto yang berfokus pada kecerdasan buatan , Fetch.AI, telah menerima dana $40 juta atau Rp602 miliar dari pembuat pasar dan perusahaan investasi, DWF Labs.
Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan pada Rabu (29/3/23), Fetch akan menggunakan investasi tersebut untuk menerapkan pembelajaran mesin terdesentralisasi, agen otonom, dan infrastruktur jaringan di platformnya.
Lebih lanjut, salah satu tujuan dari Fetch.AI adalah menyediakan alat bagi para pengembang untuk menyebarkan dan memonetisasi aplikasi dengan menyediakan ekosistem mesin-ke-mesin yang otonom.
Baca juga: China Berniat Tingkatkan Standar Blockchain Nasional di Tahun 2025
Cara kerja Fetch.AI adalah dengan menyebarkan bit kode, yang disebutnya sebagai āagen ekonomi otonom,ā yang menciptakan koneksi antara jaringan pihak independen dan sistem dengan perangkat dunia nyata.
Menurut Fetch.AI, tujuan agen tersebut adalah untuk āmenghasilkan nilai ekonomi bagi pemiliknya,ā baik itu melalui perolehan pengetahuan, berbagi prediksi, atau melakukan perdagangan.
Terkait hal ini, Andrei Grachev, managing partner DWF Labs, mengatakan,
āPlatform Fetch.AI menyediakan solusi komprehensif untuk membangun dan menerapkan aplikasi peer-to-peer dengan otomatisasi dan kemampuan AI.ā
Di sisi lain, pendiri dan CEO Fetch.AI, Humayun Sheikh, berkomentar
āDWF cukup aktif di komunitas Asia, membangun komunitas pengembang di sekitar proyek-proyek yang diinvestasikannya. Kami perlu mengajak lebih banyak pengembang dan meluncurkan aplikasi, sehingga tawaran DWF sesuai dengan rencana kami. DWF akan mendukung kami dalam 12 hingga 24 bulan ke depan.ā
Bukan tanpa alasan, mengutip dari Coindesk, investasi yang dilakukan oleh DWF Labs ke Fetch.AI dilakukan setelah para trader mulai memperhatikan adanya potensi AI dan crypto, menyusul meningkatnya popularitas chatbot yang digerakkan oleh AI, seperti ChatGPT dan perangkat lunak penghasil gambar DALL-E baru-baru ini.
Kedua hal tersebut merupakan perangkat lunak tradisional yang tidak menggunakan mata uang crypto atau blockchain, namun, lonjakan minat institusional pada perusahaan induknya, yakni OpenAI, yang baru-baru ini mengumpulkan $10 miliar dari Microsoft dengan valuasi $ 29 miliar, telah membantu menciptakan argumen yang menarik bagi para trader crypto untuk berinvestasi pada token yang berfokus pada AI sebagai sektor pertumbuhan berikutnya.
Per 29 Maret 2023, token asli Fetch.AI, FET, memiliki kapitalisasi pasar sekitar $400 juta atau Rp602 miliar, sementara salah satu token sejenisnya, AGIX, milik SingularityNET, memiliki lebih dari $500 juta atau Rp752 miliar, menurut data CoinGecko.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: