Advanced Micro Devices (AMD) baru-baru ini mengungkapkan detail baru tentang chip kecerdasan buatan AI" class="news-token" style="display:inline-block" href="/market/ai">(AI) yang siap menjadi tantangan bagi pemimpin pasar, Nvidia. Chip ini, yang akan mulai diproduksi secara massal pada kuartal keempat 2023, memiliki kapasitas memori sebesar 192 gigabyte.
Melalui inovasi ini menandakan langkah besar AMD dalam memasuki pasar AI yang saat ini didominasi oleh Nvidia.
AMD, perusahaan teknologi yang berbasis di Santa Clara, California, baru-baru ini mengumumkan detail tentang chip kecerdasan buatan (AI) terbaru mereka yang dikenal sebagai MI300X. Chip ini dirancang untuk menjadi tantangan serius bagi Nvidia, pemimpin pasar saat ini dalam industri chip AI. AMD mengungkapkan bahwa chip AI ini akan mulai dikirim ke beberapa pelanggan pada kuartal ketiga tahun ini, dan produksi massal akan dimulai pada kuartal keempat.
Baca juga: Mistral AI Kumpulkan Dana Rp1,2 Triliun, Siap Jadi Saingan OpenAI?
Salah satu fitur utama dari chip AI ini adalah kapasitas memori sebesar 192 gigabyte. Kapasitas memori yang besar ini dapat membantu perusahaan teknologi untuk mengendalikan biaya yang melonjak dalam menyediakan layanan serupa dengan ChatGPT, sebuah model bahasa AI yang canggih. Dalam sebuah wawancara dengan Reuters, CEO AMD, Lisa Su, menjelaskan bahwa “Semakin banyak memori yang Anda miliki, semakin besar set model yang dapat ditangani oleh chip.”
Selain itu, AMD juga berencana untuk merilis versi yang lebih kecil dari chip AI ini, yang dikenal sebagai MI300A. Meskipun AMD belum mengungkapkan detail lebih lanjut tentang MI300A, namun dengan adanya dua versi chip AI ini, AMD menunjukkan komitmennya untuk menawarkan solusi yang fleksibel dan beragam untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam berbagai skala. Dengan chip AI baru ini, AMD berambisi untuk memperluas cakupan mereka di pasar AI dan menantang dominasi Nvidia.
Pengumuman AMD ini mewakili tantangan terkuat bagi Nvidia, yang saat ini mendominasi pasar chip AI dengan pangsa pasar lebih dari 80%, menurut analis. Jika chip AI AMD, yang mereka sebut “accelerator,” diterima oleh pengembang dan pembuat server sebagai pengganti produk Nvidia, ini bisa mewakili pasar yang belum tergarap besar bagi pembuat chip, yang terkenal dengan prosesor komputer tradisionalnya.
Dalam sebuah presentasi di hadapan para investor dan analis di San Francisco, CEO AMD Lisa Su menyoroti bahwa AI merupakan “peluang pertumbuhan jangka panjang yang paling signifikan dan strategis bagi perusahaan.”
“Kami berpikir bahwa (pasar) akselerator AI pusat data akan tumbuh dari sekitar $30 miliar tahun ini, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan lebih dari 50%, menjadi lebih dari $150 miliar pada tahun 2027.”
Pasar chip AI saat ini sedang mengalami pertumbuhan yang pesat, dan menjadi salah satu titik terang di industri semikonduktor. Di sisi lain, penjualan PC, yang biasanya menjadi penggerak utama penjualan prosesor semikonduktor, sedang mengalami penurunan. Dalam kondisi pasar seperti ini, AMD melihat peluang besar dalam AI dan berambisi untuk menjadi pemain utama di pasar ini.
Baca juga: Di Era Gempuran AI, Nilai Pasar Nvidia Melambung Hingga $1 Triliun!
Lebih lanjut, tantangan terbesar bagi AMD mungkin bukanlah pengembangan chip AI itu sendiri, melainkan bagaimana cara mereka untuk meyakinkan pasar untuk beralih dari Nvidia, pemimpin pasar saat ini. Nvidia telah lama mendominasi pasar chip AI, dan memiliki ekosistem software yang kuat dan mapan yang mendukung chip mereka.
Untuk dapat bersaing, AMD tidak hanya perlu mengembangkan chip AI yang unggul, tetapi juga perlu membangun ekosistem software yang kuat dan mendukung chip mereka. Dengan chip AI baru ini, AMD menunjukkan ambisi besar untuk menantang dominasi Nvidia di pasar AI.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
Referensi: