Sementara non-fungible token (NFT) umumnya dianggap mewakili tautan antara pemilik dan aset, tanpa platform yang berfungsi sebagai ânotaris digitalâ, tidak ada cara efektif untuk menghentikan penipu yang mencetak dan menjual karya yang dipalsukan.
Hal ini disampaikan oleh Shaban Shaame, salah satu pendiri Wakweli protocol.
Menurut Shaame, kemudahan dimana siapapun (termasuk penipu) dapat menghasilkan sertifikat keaslian untuk NFT semakin menonjolkan pentingnya entitas yang mengautentikasi.
Baca Juga: Bitcoin Ordinals Diyakini Berdampak Baik untuk BTC, Apa Alasannya?
Di samping menggunakan alat seperti notaris digital, salah satu pendiri Wakweli â sebuah protokol Layer-1 yang menerbitkan sertifikat keaslian untuk NFT & aset dunia nyata â mengatakan bahwa pengguna NFT harus belajar untuk melakukan riset sendiri.
Trader NFT harus selalu memeriksa transaksi yang mereka tanda tangani atau proyek yang mereka ikuti, tambah Shaame.
Dalam jawabannya kepada pertanyaan yang dikirim dari Bitcoin.com News, pendiri Wakweli juga menawarkan pandangannya tentang Bitcoin ordinals dan mengapa menghubungkan aset dengan âfraksi Bitcoinâ seperti ini mungkin âmenimbulkan risiko ketika melakukan transaksi dengan dompet yang tidak kompatibel.â
Dia juga menyinggung tentang tokenisasi aset dunia nyata dan prospek masa depan dari fenomena ini.
Baca Juga: Kalahkan Bitcoin Ordinals, Bitcoin Stamps Telah Mencetak 8.300 Stamps dalam 1 Bulan
Penting untuk selalu waspada dan berhati-hati ketika berurusan dengan NFT dan aset digital lainnya.
Penipuan dapat terjadi, tetapi dengan melakukan penelitian yang tepat dan menggunakan platform yang terpercaya dan aman, kamu dapat memastikan bahwa kamu membeli dan berinvestasi dalam aset yang sah dan otentik.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: