Pemerintah Iran sedang mempertimbangkan untuk menggunakan dinar Irak dalam perdagangan bilateral dengan Irak dalam upaya untuk lebih jauh mengurangi dominasi dolar AS.
Omzet tahunan antara dua negara tetangga tersebut melebihi $10 miliar dengan jutaan peziarah dan turis kesehatan yang menyeberang perbatasan setiap tahun.
Pemerintah di Teheran mendorong penggunaan lebih luas mata uang nasional dalam perdagangan asing dan melihat dinar Irak sebagai alternatif dolar dalam transaksi dengan Baghdad, menurut media regional.
Baca Juga: Rekor Terbesar, Aliran Dana Mingguan Investasi Crypto Mencapai Rp2,9 Triliun Sejak Juli 2022!
Menggantikan mata uang AS dengan dinar dalam perdagangan bilateral antara Iran dan Irak akan melemahkan supremasi dolar, menurut seorang pejabat Iran.
Dalam wawancara dengan Mehr News Agency Iran, kepala Iran-Iraq Chamber of Commerce, Yehya Eshaq, menegaskan bahwa transisi ke penanganan dalam mata uang fiat nasional adalah prioritas bagi pemerintah Iran saat ini.
Pertukaran barang dan jasa tahunan antara kedua negara tetangga tersebut saat ini mencapai lebih dari $10 miliar, kata pejabat Iran itu.
“Adaptasi sistem perdagangan yang berputar pada mata uang nasional kedua bangsa akan lebih mengkonsolidasikan hubungan ini dan merangsang hubungan perdagangan yang lebih kuat,” dia menjelaskan.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: