International Monetary Fund (IMF) belum menerima proposal spesifik untuk mata uang bersama BRICS.
Sementara tren lambat dalam komposisi mata uang dan cadangan telah diamati, IMF menyatakan bahwa keputusan mengenai mata uang perdagangan ditentukan oleh negara-negara yang berpartisipasi.
Di sisi lain, selama kunjungan Perdana Menteri India Narendra Modi ke Uni Emirat Arab, terjadi perkembangan signifikan dalam perdagangan bilateral.
Untuk meningkatkan transaksi lintas batas dan kerja sama, Bank Sentral India (RBI) dan Bank Sentral Uni Emirat Arab (CBUAE) menandatangani dua Memorandum of Understanding (MoU).
Sistem Penyelesaian Mata Uang Lokal (LCSS): MoU pertama bertujuan untuk menetapkan kerangka kerja untuk Sistem Penyelesaian Mata Uang Lokal (LCSS) yang memfasilitasi transaksi dalam rupee India (INR) dan Dirham UAE (AED).
Sistem ini mencakup transaksi rekening berjalan dan transaksi rekening modal yang diizinkan, mempromosikan investasi, pengiriman uang, dan pengembangan pasar valas INR-AED.
Kerja Sama Sistem Pembayaran dan Pesan: MoU kedua berfokus pada kerjasama antara Sistem Pembayaran Cepat (FPS) kedua negara, yakni Unified Payments Interface (UPI) India dan Instant Payment Platform (IPP) UAE.
Baca Juga: 41 Negara Siap Bergabung dengan BRICS: Ketakutan Dolar AS Meningkat!
Selain itu, MoU ini mengeksplorasi penghubungan Switch Card mereka masing-masing (RuPay switch dan UAESWITCH) dan sistem pesan (Structured Financial Messaging System India dan sistem pesan UAE).
Kerja sama ini bertujuan untuk memungkinkan transfer dana lintas batas yang cepat, nyaman, aman, dan biaya efektif, penerimaan saling timbal balik kartu domestik, dan pesan keuangan bilateral.
Perjanjian yang ditandatangani antara RBI dan CBUAE mencerminkan komitmen India dan UAE untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan mempromosikan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi lintas batas.
Baca Juga: Bangladesh Berpotensi Gabung BRICS, Rumor Permintaan Resmi Menggema, Apa Dampaknya Bagi Crypto?
Menyelesaikan perdagangan dalam rupee India mendukung penguatan mata uang lokal, mengurangi ketergantungan pada dolar AS, dan mengoptimalkan biaya transaksi dan waktu penyelesaian.
Inisiatif-inisiatif ini diharapkan mendukung pertumbuhan ekonomi, investasi, dan pengiriman uang antara kedua negara.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: