Platform Metaverse, The Sandbox, baru-baru ini membuka akses untuk 332 juta token SAND, sekitar 16% dari total pasokan yang beredar saat ini. Namun, apa dampak dari pembukaan akses besar-besaran ini terhadap harga SAND di pasar? Simak selengkapnya di bawah ini, yuk!
Pada 14 Agustus 2023, The Sandbox melanjutkan rencana pembukaan akses untuk lebih dari 300 juta token. Berdasarkan pelacak jadwal pembukaan akses, Token Unlocks, The Sandbox membuka akses 71 juta untuk timnya, 37,5 juta untuk penasihatnya, 96,8 juta untuk cadangan perusahaan, 24 juta untuk pembeli penjualan strategis, dan hampir 103 juta token untuk peserta penjualan awal.
Baca juga: Revolusi Kreativitas di Metaverse: The Sandbox Berikan Kebebasan Konten Buatan Pengguna!
Setelah token ini dibuka aksesnya, mereka dapat dipindahkan dan diperdagangkan. Pembukaan akses token berikutnya untuk token SAND dijadwalkan pada 14 Februari 2024.
Pada hari pembukaan akses, harga token turun sekitar 2% dari puncak harianya. Harga saat ini turun sekitar 2,2% selama tujuh hari terakhir.
Pembukaan akses token biasanya memiliki dampak bearish terhadap harga aset digital, karena meningkatkan likuiditas dan menyuntikkannya ke pasar terbuka. Token SAND telah mengalami tren bearish selama 30 hari menjelang pembukaan akses.
Pada 15 Juli 2023 lalu, token berada di kisaran $0,45. Harga kemudian turun menjadi $0,39 saat ini. Per 14 Agustus 2023, volume perdagangan 24 jam SAND berada di $106 juta menurut situs informasi koin, CoinGecko.
Pada 15 Agustus 2023, laman Pintu market mencatat harga SAND tengah mengalami penurunan 1,29%. SAND sempat menyentuh harga terendahnya di Rp5.956 dan harga tertingginya di Rp6.115.
Lebih lanjut, pembukaan akses token besar-besaran seperti ini biasanya memberikan tekanan ke bawah pada pasar karena peningkatan mendadak dalam pasokan.
Baca juga: Selamat Datang di McNuggets Land! McDonald’s Luncurkan Game Metaverse di ‘The Sandbox’
Meskipun menghadapi tantangan harga, The Sandbox terus memperluas kemitraannya di metaverse. Pada 28 Juli 2023, The Sandbox bermitra dengan British Museum dalam upaya untuk membuat artefak dalam koleksi museum lebih mudah diakses oleh publik.
Kemitraan ini memungkinkan pemain The Sandbox untuk mempelajari sejarah, seni, dan budaya melalui museum. Ini menunjukkan bagaimana The Sandbox berupaya mengintegrasikan pendidikan dan hiburan di dalam platformnya.
Namun, minat terhadap Metaverse telah menurun dalam beberapa tahun terakhir. Setelah perusahaan induk Facebook berganti nama menjadi Meta pada akhir 2021, kesadaran tentang metaverse meningkat pesat. Namun, lonjakan tersebut tidak bertahan lama.
Pada akhirnya, pembukaan akses besar-besaran token oleh The Sandbox menunjukkan dinamika pasar crypto yang kompleks, di mana keputusan strategis dapat mempengaruhi harga dalam jangka pendek. Namun, dengan langkah-langkah strategis yang diambil oleh The Sandbox di Metaverse, masa depan platform ini tetap menjanjikan di tengah fluktuasi harga.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: