Dalam acara Korea Blockchain Week yang sedang berlangsung, Vitalik Buterin, salah satu pendiri Ethereum, mengungkapkan beberapa masalah yang perlu diatasi untuk mengatasi isu sentralisasi di blockchain Ethereum. Bahasa lebih lanjut, yuk!
Menurut Buterin, sentralisasi node adalah salah satu masalah terbesar yang dihadapi Ethereum. Saat ini, sebagian besar dari 5,901 node Ethereum aktif dijalankan melalui penyedia web terpusat seperti Amazon Web Services (AWS) dan Google Cloud.
Data menunjukkan bahwa sekitar 60% dari node tersebut dijalankan oleh AWS, sementara 6% lainnya dijalankan oleh Google Cloud. Ini menimbulkan kekhawatiran mengenai potensi titik kegagalan sentralisasi pada blockchain Ethereum.
Baca juga: Vitalik Buterin Menjual 500 Token MKR Miliknya, Ada Apa?
Lebih lanjut, Buterin menekankan bahwa untuk memastikan Ethereum tetap desentralisasi dalam jangka panjang, masalah sentralisasi node ini adalah “bagian besar dari teka-teki” yang harus dipecahkan.
Salah satu solusi yang diajukan oleh Buterin adalah konsep statelessness, yang mengacu pada kemampuan jaringan untuk memvalidasi blok tanpa bergantung pada penyedia layanan terpusat.
“Saat ini, memerlukan ratusan gigabyte data untuk menjalankan node. Dengan klien tanpa keadaan, Anda dapat menjalankan node dengan hampir nol,” kata Buterin.
Dia juga menyebutkan bahwa dalam jangka panjang, ada rencana untuk menjalankan node Ethereum yang sepenuhnya diverifikasi bahkan di ponsel.
Meskipun statelessness adalah bagian penting dari peta jalan Ethereum, Buterin mengakui bahwa masalah teknis ini mungkin tidak akan segera diatasi dan mungkin memerlukan waktu hingga 10 hingga 20 tahun.
Selain statelessness, Buterin juga menyoroti langkah-langkah lain yang dapat diambil untuk meningkatkan desentralisasi Ethereum. Ini termasuk mempermudah dokumentasi, mengurangi hambatan untuk staking terdistribusi, dan membuat staking lebih aman dan nyaman.
Namun, dia menekankan bahwa saat ini, tantangan paling mendesak bagi Ethereum adalah mencapai tingkat skalabilitas yang lebih tinggi.
Protokol skalabilitas Ethereum saat ini didominasi oleh penggunaan zero-knowledge rollups, yang banyak dianggap sebagai alat kunci untuk mencapai skalabilitas.
Pada akhirnya, meskipun Ethereum menghadapi beberapa tantangan dalam perjalanannya menuju desentralisasi penuh, komitmen dan rencana yang telah ditetapkan oleh tim dan komunitas menunjukkan dedikasi untuk mencapai visi tersebut.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: